KEPEMINATAN PENGUNJUNG TERHADAP BENTUK ARSITEKTUR BANGUNAN TRADISIONAL DAN MODERN SEBAGAI COWORKING SPACE PADA FUNGSI UTAMA BANGUNAN CAFÉ DI YOGYAKARTA
View/ Open
Date
2019-07-27Author
Isard, Ken Husnan
Supriyanta, Supriyanta
Metadata
Show full item recordAbstract
Selain menjadi kota wisata dan kota pelajar, Yogyakarta tidak akan dapat dipisahkan dari
kebutuhan yang tidak jauh dari sektor café, restoran hotel serta lifestyle, yang selalu berkembang seiring waktu dari tahun ke tahun. Coffe shop yang menjamur di Yogyakarta ini merupakan pembuktian pesatnya pertumbuhan industri tadi pada bagian pendukung sektor edukasi serta pariwisata. Umumnya coffee shop didesain sebagai tempat menikmati kopi, namun seiring berkembangnya zaman, sekarang coffee shop memiliki fungsi yang bertambah, sehingga fungsi yang diterapkan oleh coffee shop tersebut umumnya menghadirkan berbagai macam kepeminatan yang dapat dilakukan pengunjung. bentuk yang disandingkan pada coffee shop ini menjadikan kategori yang membuat pengunjungnya lebih spesifik. Bentuk yang kini banyak dijumpai yakni bangunan coffee shop dengan konsep tradisional maupun modern yang dikolaborasikan dengan tujuan menghadirkan suasana pada tiap coffee shop, Yang memungkinkan tiap pengunjung dapat merasakan esensi yang berbeda dari tiap konsep bangunan. Tempat serta konsep bangunan juga merupakan sebuah investasi terbesar dalam usaha Coffee Shop, disusul oleh sumber daya manusia lalu menu makanan maupun minuman baru yang terakhir adalah alatalat untuk Coffee Shopnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor kepeminatan pada bangunan bagi para pengunjung café dengan menguunakan metode wawancara dan deskriptif. Objek café yang diambil adalah Antologi café sebagai café degan konsep modern dan Kopi Gajah sebagai café
dengan konsep tradisional. Setelah melakukan penelitian tersebut didapatkan hasil dari tiap café dimana faktor kepeminatan ada pada ambience yang dihadirkan dari tiap konsep café, pada bentuk elemen tiap bangunan, layout ruang, fasade bangunan serta material bangunan dengan faktor kepeminatan paling tinggi jatuh pada bangunan Antologi cafe. Namun dari tiap kepeminatan juga menjadi faktor kekurangan yang juga dimiliki tiap café tersebut.