INVESTASI PROPERTI HUNIAN TERBAIK PADA LAHAN PERMUKIMAN BERDASARKAN HIGHEST AND BEST USE ANALYSIS
View/ Open
Date
2019-01-31Author
Rachman, Annisa Aulia
Mutaqi, Ahmad Saifudin
Metadata
Show full item recordAbstract
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan fasilitas hunian juga turut meningkat. Kebutuhan akan hunian mengakibatkan semakin banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi di bidang properti. Dengan meningkatnya kebutuhan hunian kebutuhan akan lahan tentu juga meningkat sedangkan ketersediaan lahan di bumi relatif tetap. Untuk mengendalikan pembangunan yang ada maka pemerintah membuat peraturan Rencana Tata Ruang Wilayah. Peraturan yang ditetapkan pemerintah ini tidak membatasi peluang investasi suatu lahan. Para pengembang bisnis properti tetap bisa memperoleh keuntungan maksimal apabila mengetahui kegunaan terbaik dan tertinggi dari suatu lahan. Metode yang dapat digunakan yaitu dengan pendekatan highest and best use analysis. Teori ini memiliki empat variabel yang harus dianalisis yaitu, analisis kelayakan secara fisik (physically feasible), analisis kelayakan secara peraturan (legally permissible), analisis kelayakan secara keuangan (financially feasible), dan analisis produktivitas yang maksimal (maximally productive). Sample lahan yang akan dibahas dalam analisis berada di jalan Sunan Kalijaga, Candi Karang, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta dengan luas lahan yaitu 1.233,682m2 dan berada di kawasan perumahan kepadatan sedang. Lahan akan dianalisis berdasarkan pendekatan highest and best use dengan memilih 4 alternatif jenis hunian berbeda. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran dan manfaat highest and best use analysis serta menentukan jenis hunian yang memiliki kegunaan terbaik dan tertinggi pada lahan di Jalan Sunan Kalijaga Kabupaten Sleman. Dari hasil
analisis diketahui bahwa bangunan hunian jenis apartemen studio memiliki nilai kegunaan tertinggi dan terbaik jika dibandingkan dengan alternatif jenis hunian lainnya yang telah dianalisis dalam karya tulis ini.