| dc.description.abstract | Yogyakarta saat ini tengah mengalami darurat sampah dan ada sebagian orang yang tidak
mengelola sampahnya dengan baik. Di Yogyakarta tidak semua orang menggunakan jasa TPS
karena armada yang tersedia masih terbatas sehingga sebagian orang menggunakan jasa para
pengepul sampah. Sebagian kecil masih ada yang membakar sampah mereka sendiri atau
membuangnya di tempat yang tidak seharusnya. Para pengepul sampah di Yogyakarta sering
mengalami keterlambatan dalam pembayaran sehingga mereka lebih mengandalkan dalam
penjualan sampah pada setiap harinya. Sebagian masyarakat mengalami keterlambatan dalam
pengangkutan sampah sehingga sampah yang berada di kawasan mereka menjadi menumpuk
dan akan diambil pada jadwal selanjutnya. Berdasarkan masalah tersebut didapatkan rumusan
mengembangkan ide start-up aplikasi yang menggunakan metode design thinking untuk
memberikan solusi kepada masyarakat dan pengepul sampah. Tujuan dilakukan penelitian ini
untuk membantu masyarakat dalam pengelolaan sampah dan mendigitalisasikan para pekerja
yang menekuni profesi pengepul sampah. Dengan menggunakan metode design thinking yang
terdapat lima elemen di tahapannya, yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan testing.
Aplikasi Bersih Kotaku adalah platform digital berbasis Android yang dapat menghubungkan
masyarakat dengan pengepul sampah. Selain itu, aplikasi Bersih Kotaku merupakan aplikasi
penyedia layanan pengangkutan sampah yang mudah untuk digunakan dengan berbasis bisnis
subscription. Berdasarkan hasil pada tahapan testing yang dilakukan terhadap 23 calon
pengguna yang di antaranya 5 orang pengepul sampah dan 18 masyarakat yang tinggal di
Yogyakarta. Hal itu, dapat dikatakan ide bisnis aplikasi Bersih Kotaku yang telah
dikembangkan menjadi valid dan dapat diterima oleh para pengguna. Jadi, terdapat 5 orang
pengepul sampah setuju dan menginginkan aplikasi ini dan 14 dari 18 orang menginginkan
adanya aplikasi ini. | en_US |
