Prarancangan Pabrik Tributil Sitrat Dari Asam Sitrat Dan Butanol Dengan Kapasitas 13.000 Ton/Tahun

Abstract

Tributil Sitrat (TBS) adalah merupakan plasticizer ramah lingkungan karena bahan utama yang digunakan dalam sintesis tersedia dari alam yang berupa asam sitrat .TBS merupakan suatu alternatif platicizer yang berbahan asam ftalat. Plasticizer ini telah digunakan di beberapa polimer, seperti PVC, PLA, PHA dan PHB untuk menjaga kelembutan dan kelenturan plastik dan karet . Mengingat penggunaan plastik di dunia yang terus meningkat dan membutuhkan untuk menggunakan bahan yang biodegradable, untuk itu akan direncanakan pembangunan pabrik Tributil Sitrat pada tahun 2027 di Kelurahan Bedanten, Kecamatan Bungah, Gresik, Jawa Timur dengan kapasitas 13.000 ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari. Metode pembuatan TBS menggunakan reaksi esterifikasi dimana terjadi reaksi antara asam sitrat dengan n-butanol untuk menghasilkan tributil sitrat. Reaksi ini bersifat eksotermis dan dijalankan dalam reaktor Continous Stirred Tank Reaktor (CSTR), fase cair-cair ,serta kondisi operasi dijaga isothermal. Reaktor CSTR beroperasi di suhu 120 o C tekanan 1 atm. Produk keluaran Reaktor 01 selanjutnya akan dimurnikan dengan evaporator 01 dengan kondisi operasi 136.7 o C dan 2 atm untuk menguapkan air dan butanol yang terjadi dalam proses reaksi,dan hasil bawah evaporator-01 akan diumpankan kedalam evaporator-02 dengan kondisi operasi 288 o C dan 2 atm untuk menguapkan sisa air dan butanol serta katalis MSA(Methanesulfonic Acid). Sedangkan,hasil bawah dari evaporator-02 yang mengandung tributil sitrat 98% akan diumpankan kedalam tangki penyimpanan lalu dikemas untuk dipasarkan.Untuk mencapai kapasitas produksi 13.000 ton/tahun dibutuhkan bahan baku asam sitrat 13.140 ton/tahun,butanol sebesar 30.386,25 ton/tahun, katalis methanesulfonic acid 197,1 ton/tahun dan air dari utilitas sebesar 5.631,427 ton/tahun.Utilitas yang dibutuhkan yaitu 1.276.258,225 ton/tahun air pendingin, 33.292,381 ton/tahun, 3.000,418 ton/tahun bahan bakar, 200,1102 kW listrik. Evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 47,43%, sesudah pajak 36,99%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,47 tahun, setelah pajak 2,13 tahun. Break Event Point (BEP) 44,05%, Shut Down Point (SDP) 28,71%, dan Discounted Cash Flow (DCF) 16,11%. Dari hasil evaluasi ekonomi, pabrik Tributil Sitrat dari Asam Sitrat dan Butanol dengan kapasitas 13.000 ton/tahun layak untuk direalisasikan pembangunannya di Indonesia.