dc.description.abstract | Keberadaan tambang emas tradisional di Dusun Sangon, Desa Kalirejo,
Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo memberikan efek negatif terhadap
lingkungan akibat dari aktivitas penambangan dan proses pengolahan emas. Proses
amalgamasi yang digunakan memisahkan biji emas dengan pasir dan batuan dengan
menggunkan merkuri meninggalkan limbah yang berbahaya karena tidak adanya
pengolahan limbah yang dilakukan oleh para penambang. Selain kontaminan
merkuri, terdapat juga kontaminan logam berat lainnya yang berbahaya bagi
lingkungan. Oleh karena itu diperlukannya penelitian untuk menghilangkan atau
mereduksi logam berat pada tanah bekas tambang emas tersebut. Bioremediasi dan
fitoremediasi merupakan solusi dari upaya dalam meremediasi logam berat yang
ada di lokasi tersebut. Bioremediasi yang menggunakan mikroorganisme untuk
mengubah, mendegrasi, atau menghancukar polutan dan fitoremediasi yang
menggunakan tanaman sebagai fitoremediator dalam dekontaminasi polutan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi carrier molase dan NaCl
terhadap pertumbuhan Eucalyptus serta terhadap nutrisi, pH, dan logam berat. Hasil
menunjukan bahwa mikroba dalam carrier molase dan NaCl dapat meningakatkan
pertumbuhan tanaman Eucalyptus meliputi tinggi dan diameter tanaman serta
jumlah daun. Peningkatan pH juga didapatkan dari penelitian ini meskipun tidak
terlalu terlihat jelas. Pada peningkatan nutrisi yang meliputi fosfat dan kalium
didapatkan bahwa terjadi peningkatan nilai. Selain itu, pada reduksi logam berat
timbal (Pb), Kadmium (Cd), dan Merkuri (Hg) mikroba pada carrier molase dan
NaCl mampu mengurangi konstrasi logam berat tersebut. | en_US |