dc.description.abstract | Penggunaan berbagai macam jenis bata, termasuk batako untuk dinding semakin diminati
masyarakat. Namun, batako memiliki berat volume yang cukup besar sehingga diperlukan penelitian
untuk meminimalisir berat tersebut. Salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan adalah sekam
padi atau limbah penggilingan padi. Sekam padi berfungsi untuk menggantikan peran pasir pada
batako. Selain itu, penambahan sekam padi pada campuran batako dapat mengurangi biaya produksi.
Pengurangan biaya produksi dapat diperbesar dengan menambahkan abu terbang (fly ash), yaitu
limbah pembakaran batu bara pada campuran batako sekam padi. Penlitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penambahan fly ash pada campuran batako sekam padi.
Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan memeriksa bahan material,
pembuatan dan pengujian benda uji. Batako sekam padi terususn dari semen, abu batu, fly ash, dan
sekam padi yang dicampur dengan air serta disesuaikan komposisi campurannya. Kemudian
dilakukan pengujian kuat desak, penyerapan air, redaman panas serta besarnya biaya produksi pada
seluruh benda uji. Hasil pengujian selanjutnya dibandingkan dengan bata ringan merek Falcon yang
dijual di pasaran.
Berdasarkan pengujian, batako sekam padi dengan tambahan fly ash yang memiliki
spesifikasi paling optimal adalah batako dengan komposisi campuran 1 semen; 0,5 abu batu; 0,5 fly
ash; dan 2 sekam padi. Nilai kuat desak variasi tersebut sebesar 29,583 kg/cm
yang telah memenuhi
standar SNI dan lebih besar jika dibandingkan dengan bata ringan Falcon. Berat rata-rata volumenya
adalah 1255,30 kg/m
2
, dengan nilai daya serap airnya adalah 19,04% serta nilai redaman panasnya
sebesar 10,98°C. Harga jual batako sekam padi dengan tambahan fly ash lebih rendah 25,2%
daripada harga bata ringan Falcon. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan fly ash pada campuran
batako sekam padi dinilai cukup efektif dalam mengurangi biaya produksi. | en_US |