| dc.description.abstract | Industri Video Game merupakan salah satu industri hiburan yang cukup
banyak mendapatkan banyak perhatian bagi beberapa kalangan seperti individu
atau organisasi, dari hal tesebut banyak industri game yang membuka adanya pergelaran internasional dalam rangka memperluas namanya melalui pergelaran tersebut. Salah satu industri game yang membuka pergelaran internasional yaitu Valve Corporation dengan membuat beberapa kompetisi, salah satunya yaitu Defence of The Ancient 2 (DOTA 2) menjadi salah satu ajang kompetisi esport (electronic sport) internasional yang mendapatkan banyak perhatian bagi masyarakat internasional. Pada tahun 2019 Tiongkok menjadi tuan rumah dalam pergelaran tersebut. Dari banyaknya audiens dan peminat yang mengikuti pergelaran ini tentunya menjadi peluang bagi Tiongkok sendiri dalam menjalankan diplomasi publiknya. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis menggunakan teori diplomasi publik menggunakan beberapa variable yaitu nation branding dan Foreign Cultural Relation. Argumen sementara adanya perkembangan teknologi serta adanya ledakan internet industri game yang dahulunya dinilai sebagai suatu hal yang dianggap hanya sebagai hobi berubah menjadi industri yang sangat menguntungkan dari sisi komersial. Namun, perubahan yang paling signifikan yakni game kemudian dimanfaatkan sebagai instrumen diplomasi publik oleh beberapa negara. Ini bukan tanpa sebab melihat pengguna game yang semakin meningkat tiap tahunnya. Tentunya hal tersebut akan sangat menguntungkan jika suatu negara dapat membuka dan mendatangkan wisatawan dengan mudah menggunakan adanya pergelaran turnamen internasional dari video game tersebut. | en_US |
