dc.description.abstract | Perkembangan teknologi memberikan pengaruh signifikan pada sektor pariwisata yang
ditunjukkan dengan lahirnya beragam aplikasi perjalanan sebagai wujud dari transformasi
proses bisnis pariwisata ke dalam bentuk digital. Namun dalam implementasinya, ditemukan
beberapa kendala yang dialami pengguna aplikasi perjalanan yang penulis dapatkan melalui
hasil survei terhadap 25 pengguna online travel agent diantaranya misinformasi produk
wisata, kegagalan transaksi, dan tampilan yang tidak ramah pengguna. Untuk itu, startup
Anglo hadir sebagai solusi dengan produk utamanya adalah platform teman perjalanan
berbasis web yang berfokus pada sistem manajemen akses informasi, kebutuhan berlibur, dan
pemesanan produk wisata yang dipersonalisasikan dengan pengalaman yang ingin dapatkan
pengguna.
Dalam perancangan startup Anglo, digunakan metode Value Proposition Canvas (VPC)
untuk mendeskripsikan produk yang akan dikembangkan dan perilaku pengguna serta
menghubungkannya dengan target pasar sehingga dapat menghasilkan produk yang bernilai,
dibutuhkan, dan diharapkan oleh calon pengguna. Metode ini terbagi menjadi dua bagian
yaitu customer profile yang mendeskripsikan secara detail karakteristik segmen calon
pengguna dan value map yang mendefinisikan secara spesifik nilai dari produk atau layanan
yang akan diberikan kepada customer. Terdapat empat tahapan dalam perancangan VPC
diantaranya, proses memahami tantangan dengan mengumpulkan data serta informasi riwayat
penggunaan aplikasi sejenis. Selanjutnya menerjemahkan informasi menjadi tilikan untuk
merancang customer profile dan kebutuhan non-fungsionalitas produk. Keluaran proses
sebelumnya, dijadikan parameter tahapan ideasi untuk mengeksplorasi alternatif solusi. Hasil
akhir adalah diagram VPC sebagai blueprint yang dijadikan acuan perancangan startup
Anglo. | en_US |