Show simple item record

dc.contributor.authorMOCHAMMAD RIZKY
dc.contributor.authorZANANTA AQLI PERDANA
dc.date.accessioned2023-02-08T02:08:51Z
dc.date.available2023-02-08T02:08:51Z
dc.date.issued2022-05-30
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/42371
dc.description.abstractUdara di dalam ruangan dapat menjadi lebih buruk dibandingkan dengan di luar ruangan. Hal ini terjadi karena ruangan merupakan tempat yang tertutup dan terkadang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga menyebabkan polusi udara dari luar yang masuk ke dalam ruangan akan cenderung terjebak di dalam ruangan. Kualitas udara dalam ruangan yang buruk berhubungan dengan penyakit paru-paru seperti asma, PPOK dan kanker paru-paru. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan perancangan air purifier yang merupakan alat pembersih udara. Cara kerjanya adalah dengan mengisap udara sekitar menggunakan kipas kemudian disaring menggunakan filter. Polutan dari udara yang dihisap yang tersaring akan menempel pada filter dan berpisah dengan udara yang telah dibersihkan. Udara yang disaring dan telah bersih akan dikeluarkan kembali. Dengan menggunakan alat ini, udara akan menjadi lebih bersih dibandingkan dengan tidak menggunakannya sama sekali, bahkan untuk ruangan dengan sirkulasi udara yang kurang baik. Dalam proses perancangannya terdapat beberapa perbedaan antara desain rancangan awal sistem dengan realisasinya. Hal ini dikarenakan beberapa komponen tidak bekerja dengan baik dan efektif ketika dilakukan proses uji coba sehingga diperlukan solusi alternatifnya. Walaupun begitu, 70% realisasi sistem sesuai dengan desain rancangan awalnya, sehingga sistem yang telah dirancang tetap dapat menyelesaikan permsalahan buruknya kualitas udara di dalam. Air purifier yang dirancang terbukti cukup efektif untuk membersihkan ruangan dengan luas 3m x 4m. Rata – rata hasil pengujian menunjukkan bahwa air purifier dapat menurunkan kadar PM2.5 dan PM10 sebesar 90% , serta menurunkan kadar CO sebesar 46% dalam waktu 30 menit. Sedangkan uji coba pada ruangan dengan luas 4.5m x 6m selama 1 jam hanya berhasil menurunkan kadar PM2.5 sebesar 54.12%, PM10 sebesar 33.65 %, dan CO sebesar 8.10%. Selain itu, air purifier yang dirancang juga telah dilengkapi dengan sistem monitoring dan berbasis IOT. Sehingga, nilai kualitas udara hasil pembacaan sensor dapat diakses melalui aplikasi android. Air purifier berdampak positif bagi lingkungan, khususnya lingkungan indoor karena dapat membersihkan zat penyebab polusi udara yang umumnya terjebak di dalam ruangan. Air purifier dapat meminimalisir masyarakat terserang penyakit pernapasan yang diakibatkan oleh semakin buruknya kualitas udara saat ini. Sehingga, penggunaan air purifier adalah hal yang sangat bermanfaat, terutama bagi sebagian orang yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titlePerancangan Sistem Monitoring Dan Kontrol Air Purifier Berbasis Androiden_US
dc.Identifier.NIM18524041
dc.Identifier.NIM18524028


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record