dc.description.abstract | PT. Yamaha Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang membuat alat musik piano
dengan jenis Upright Piano (UP) dan Grand Piano (GP). Perusahaan harus
meningkatkan produktivitasnya agar dapat bersaing dan kualitas produknya dapat
dipercaya oleh konsumen. Pada PT. Yamaha Indonesia terdapat beberapa departemen
salah satunya departemen Assy UP yang didalamnya terdapat kelompok First Regulation
UP. Perusahaan memiliki target untuk meningkatkan produktivitas kurang lebih 15% atau
sebesar 0,80 Unit/ManHours, dan kelompok First Regulation UP masih belum bisa
meningkatkan produktivitasnya sesuai target dimana produktivitas pada bulan maret 2022
ketercapaiannya masih -5% atau sebesar 0,66 Unit/ManHours, sehingga diperlukan
identifikasi waste yang terdapat di lini produksi agar waste nantinya dapat dikurangi atau
bahkan dihilangkan. Pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
dengan mengidentifikasi waste-waste yang terjadi dengan menggunakan beberapa
metode yaitu menggunakan Value Stream Mapping (VSM) yang akan menampilkan alur
proses bisnis, kemudian Waste Assessment Model (WAM) untuk pembobotan waste dan
mengetahui waste apa saja yang dominan terjadi dimana hasilnya yaitu tiga waste yang
dominan terjadi adalah waste inventory dengan persentase sebesar 20,93%, waste defect
sebesar 20,10%, dan waste motion sebesar 17,87%. Selanjutnya dilakukan identifikasi
waste lebih lanjut dengan Tools VALSAT untuk mengelompokkan aktivitas-aktivitas yang
ada di lini produksi dengan hasil jumlah aktivitas yang VA ada 56 (44%) aktivitas dengan
waktu 44,21 menit, NNVA ada 68 (54%) aktivitas dengan waktu 16,66 menit, NVA ada 2
(2%) aktivitas dengan waktu 0,75 menit. Untuk mengetahui akar penyebab terjadinya
waste itu menggunakan fishbone diagram. Kemudian beberapa usulan perbaikan
dilakukan menggunakan kaizen, usulannya yaitu memodifikasi mesin capstan screw
menjadi mesin capstan screw otomatis, melakukan pelatihan operator, segera melakukan
proses mendorong piano yang telah selesai diproses, mengganti alat pemasangan back
rail wood, menghilangkan proses menggunting felt, dan menambah mesin kote damper.
Setelah rekomendasi diberikan selanjutnya dapat dibuat Future Value Stream Mapping
(VSM). | en_US |