Show simple item record

dc.contributor.authorDINA NUR AYU FEBRIYANTI
dc.date.accessioned2023-02-07T07:21:45Z
dc.date.available2023-02-07T07:21:45Z
dc.date.issued2023-01-18
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/42343
dc.description.abstractFenomena kekerasan berbasis gender terhadap merupakan salah satu bagian dari pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di Pakistan. Banyaknya budaya yang berkembang di masyarakat menjadi awal mula terjadi kekerasan kultural, kekerasan struktural, dan kekerasan langsung di Pakistan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan konsep segitiga kekerasan Galtung dalam meninjau kekerasan berbasis gender terhadap perempuan di Pakistan pada tahun 2017-2019. Melalui teori ini, penulis dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya kekerasan berbasis gender di Pakistan karena disebabkan oleh beberapa aspek budaya dan melukai kebutuhan dasar. Dalam menganalisis hal tersebut, penulis menggunakan agama, ideologi, dan kosmologi sebagai aspek budaya penyebab terjadinya kekerasan kultural. Lalu empat kebutuhan dasar tersebut adalah, kebutuhan atas hidup, kebutuhan atas kesejahteraan, kebutuhan atas identitas, dan kebutuhan atas kemerdekaan. Kemudian, pada akhirnya memunculkan kekerasan langsung yang berakibat pada pembunuhan. Hasil dari penelitian ini adalah ketiga konsep tersebut berhasil menjawab rumusan masalah yang telah dibuat, yaitu menjelaskan kekerasan berbasis gender yang terjadi di Pakistan.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titleKekerasan Berbasis Gender Di Pakistan Pada Tahun 2017- 2019en_US
dc.Identifier.NIM18323215


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record