dc.description.abstract | Dunia sedang dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang kasus hariannya belum menunjukkan
perbaikan. Ribuan tenaga kesehatan ditugaskan untuk menangani pandemi secara langsung, termasuk
mahasiswa yang sedang menjalani program pendidikan profesi (koas). Beban kerja dan tuntutan tugas
yang juga tinggi, serta risiko terpapar Covid-19 menyebabkan prevalensi depresi pada tenaga
kesehatan, termasuk mahasiswa koas meningkat tajam. Namun, di sisi lain terdapat faktor protektif
yang dapat berperan terhadap rendahnya tingkat depresi pada mahasiswa koas, seperti kebersyukuran
dan resiliensi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan kebersyukuran terhadap
tingkat depresi pada mahasiswa koas yang menjalani praktik selama pandemi Covid-19 melalui
resiliensi sebagai mediator. Metode: Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 264 mahasiswa koas (L=68,
P=196) yang tersebar di 10 daerah di Indonesia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi, Psychological Measures of Islamic Gratitude (PMIG), 10 Item-Connor-Davidson Resilience Scale
(CD-RISC-10), dan Depression Anxiety Stress (DASS) – Depression Scale. Hasil: Kebersyukuran memiliki
peranan tidak langsung terhadap depresi (indirect effect = -0.267, p < 0.001, 95% CI = [-0.208, -0.087])
melalui resiliensi sebagai mediator. Penelitian ini menemukan bahwa wilayah koas menunjukkan
perbedaan yang signifikan terhadap tingkat depresi pada mahasiswa koas selama pandemi, sedangkan
jenis kelamin dan stase tidak menunjukkan adanya perbedaan terhadap tingat depresi. | en_US |