Show simple item record

dc.contributor.authorFAHDEL RAHMADHAN
dc.date.accessioned2023-02-01T01:48:02Z
dc.date.available2023-02-01T01:48:02Z
dc.date.issued2022-10-10
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/42183
dc.description.abstractKasus kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi, berdasarkan data Biro Pusat Statistik pada tahun 2011 sampai 2014 tingkat kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun 2013 dengan jumlah kasus kecelakaan kerja sebanyak 35.917 kasus. Besarnya potensi kecelakaan dan penyakit akibat kerja disebabkan oleh proses, teknologi yang digunakan, jenis produksi, tata letak dan lingkungan bangunan, material yang digunakan, serta kualitas manajemen dan tenaga pelaksana. HIRARC merupakan metode yang dimulai dari menentukan jenis kegiatan kerja yang kemudian diidentifikasi sumber bahayanya sehingga di dapatkan risikonya.. Menurut BPJS ketenagakerjaan pada tahun 2019 tercatat ada 182.835 kasus kecelakaan kerja. Sedangkan tahun 2020 terjadi peningkatan kasus kecelakaan kerja yaitu sebesar 221.740. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja menggunakan metode HIRARC pada PT. Pelindo (Persero) Cabang Labuan Bajo. Teridentifikasi sebanyak 53 sumber bahaya dengan potensi bahaya seperti terjatuh/terpeleset, terjatuh dari ketinggian, paparan sinar matahari langsung, tersenggol/tertimpa petikemas, sakit pinggang, nyeri otot/sendi, tertimpa sling crane, pekerja bungkuk, tabrakan, nyeri punggung.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titleAnalisis Risiko Kegiatan Bongkar Muat Petikemas Pada Pekerja Menggunakan Metode Hirarc (Hazard Identification, Risk Assassment And Risk Control) (Studi Kasus: Pt. Pelindo (Persero) Cabang Labuan Bajo)en_US
dc.Identifier.NIM18522276


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record