Show simple item record

dc.contributor.advisorAbdullah ’Azzam, S.T., M.T.
dc.contributor.authorMUHAMMAD LUKMANUL HAKIM
dc.date.accessioned2023-01-31T03:15:50Z
dc.date.available2023-01-31T03:15:50Z
dc.date.issued2022-09-28
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/42140
dc.description.abstractTenaga kerja menjadi salah satu elemen yang penting dalam suatu lini produksi Tingkat efisiensi dari sebuah lini produksi dipengaruhi oleh kinerja dari tenaga kerjanya, hal tersebut dapat dilihat dari kesimbangan lintasan produksi suatu kegiatan proses produksi.Perencanaan jumlah operator yang tepat pada sebuah lantai produksi akan berdampak baik pada hasil efisiensi kerja. Ketika jumlah operator yang ada terlalu banyak dibandingkan dengan plan produksinya, maka akan timbul idle time yang berakibat kecilnya tingkat produktivitas tiap operator (Wignjosoebroto, 2003). Sebaliknya, jika jumlah jam operator yang direncakan dengan jumlah plan produksinya sesuai, maka output yang dihasilkan dengan tingkat efisiensi produksi akan linear, artinya produktivitas tiap operator akan optimum. Line balancing atau menyeimbangan lini produksi merupakan metode yang digunakan dalam menyeimbangkan pekerjkaan beberapa elemen kerja dari suatu lini produksi dengan meminimumkan total waktu menunggu (idle time) pada keseluruhan stasiun kerja pada tingkat output tertentu. Perhitungan line balance suatu metode analisis yang digunakan untuk menghitung hasil akhir produksi dengan membagi beban kerja tiap operator secara berimbang untuk menghindari idle time yang panjang. Dalam menentukan apakah sebuah beban kerja setiap operator sudah balance atau belum dapat dengan menghitung efisiensi lini tersebut. Penulis menggunakan sistem informasi yang dapat mendukung perhitungan line balance dalam menentukan jumlah operator ideal. Perancangan sistem informasi yang dibuat berbasis website, untuk metode yang digunakan dalam peracangan sistem informasi penentuan jumlah operator menggunakan metode SDLC (system development life cycle) dengan model waterfall, model ini terdiri dari 5 tahap, yaitu identifikasi masalah, desain, implementasi, testing, dan maintenance.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titlePerancangan Decision Support System Berbasis Web Menggunakan Metode Waterfall Untuk Menentukan Jumlah Operator Ideal (Studi Kasus: Sanding Small Up Part Pt Yamaha Indonesia)en_US
dc.Identifier.NIM18522312


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record