dc.description.abstract | Apotek merupakan sarana publik yang sangat diperlukan di tengah-tengah lingkungan
masyarakat, dengan adanya fasilitas kesehatan berupa apotek dapat membantu
masyarakat dalam melakukan perawatan kesehatan, mulai dari mencegah maupun
meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan begitu diperlukan pengontrolan dalam
pengadaan pada apotek, agar keluar masuk obat dapat terkendali secara efektif dan
efisien sehingga tidak merugikan pihak apotek maupun masyarakat. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi perbaikan dalam melakukan
pengendalian persedian agar lebih efektif dengan menggunakan metode activity-based
costing (ABC), dan metode safety stock dengan metode pendukung ROP, VEN, dan
EOQ. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan metode ABC-VEN
diperoleh pengelompokan obat berdasarkan kriteria tingkat kekritisan kegunaan obat
yaitu, kelompok A terdapat 56 item, kelompok B terdapat 24 item, dan pada kelompok C
terdapat 16 item. Penentuan kelompok ini digunakan sebagai acuan pengambilan
keputusan, mengenai obat apa saja yang harus diprioritaskan persediaanya. Sedangkan
analisis menggunakan metode safety stock min-max diperoleh obat dengan nilai
persedian paling tinggi yaitu obat dengan merek CTM sebesar 203,60, selain itu obat
dengan persedian terendah yaitu obat dengan merek Cefadroxil sebesar 77,27. Selain itu
agar pengendalian persedian obat menjadi lebih efektif diberikan output berupa
aplikasi pengendalian persedian untuk mengontrol keluar masuk obat pada apotek Al
Kahfi. | en_US |