Show simple item record

dc.contributor.authorELLSA OKTAVIA SURYANTO PUTRI
dc.date.accessioned2023-01-26T09:00:45Z
dc.date.available2023-01-26T09:00:45Z
dc.date.issued2022-11-14
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/42053
dc.description.abstractKota Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah dan merupakan kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia. Berbagai bidang usaha berkembang di dalamnya dan menjadikan Kota Semarang sebagai kota dengan UMK tertinggi di Jawa Tengah. Oleh karena mempunyai UMK paling tinggi, banyak kaum urban berbondong-bondong ke Kota Semarang. Hal tersebut membuat kepadatan penduduk di Kota Semarang berjumlah 44 kali lipat dibandingkan dengan Indonesia. Selain itu, elevasi tanah di bagian utara Kota Semarang cenderung rendah, salah satunya di wilayah Kecamatan Tugu, membuat daerah tersebut rawan terkena banjir. Perihal di atas memunculkan problema baru dimana lahan semakin sempit untuk pemukiman, pemukiman terendam banjir, dan permasalahan kesehatan. Penyediaan kebutuhan hunian bagi MBR yang jelas terdampak problema diatas sangat perlu dilakukan terlebih adanya problema banjir. Tujuan perancangan hunian vertikal ini adalah mewadahi kebutuhan hunian bagi MBR dengan harga terjangkau dan menanggulangi banjir yang biasa menimpa mereka sehingga dapat meminimalisir gangguan kesehatan akibat adanya banjir. Kebutuhan hunian dengan harga murah dan layak menjadi harapan tersendiri bagi MBR di Kecamatan Tugu karena tingginya harga untuk kebutuhan hunian akibat lahan yang semakin sempit dan problema banjir tahunan yang membuat mereka menderita. Dengan begitu, alternatif ini dapat membantu MBR memenuhi kebutuhan hunian mereka dengan aman, nyaman, sehat, dan sejahtera. Kata Kunci : Pertumbuhan Penduduk, Banjir, MBR, Hunian The City of Semarang is the capital of Central Java and the 5th big metropolitan in Indonesia. Many various bussines grow here and make Semarang the city with the highest MSE in Central Java. Because it has the highest MSE, many urbanites flock to Semarang City. This makes the population density in the city of Semarang 44 times that of Indonesia. In addition, the land elevation in the northern part of Semarang City tends to be low, one of which is in the Tugu District, making the area prone to flooding. The above raises new problems where the land is getting narrower for settlements, flooded settlements, and health problems. Provision of housing needs for Low-income who are clearly affected by the above problems really needs to be done, especially when there is a flood problem. The purpose of this vertical housing design is to accommodate the housing needs for low-income people at affordable prices and to overcome the floods that usually afflict them so as to minimize health problems due to flooding. The need for housing at low and decent prices is a special hope for low income in Tugu District because of the high prices for housing needs due to increasingly narrow land and the problem of annual flooding that makes them suffer. That way, this alternative can help MBR meet their housing needs safely, comfortably, healthy and prosperously.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titlePerancangan Hunian Vertikal Mbr Sebagai Respon Meningkatnya Kepadatan Penduduk Dan Bencana Banjir Di Kecamatan Tugu Kota Semarangen_US
dc.Identifier.NIM18512132


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record