Analisis Timbulan Sampah Elektronik Sektor Rumah Tangga Di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman
Abstract
Penggunaan produk elektronik rumah tangga semakin banyak seiring
meningkatnya pendapatan rumah tangga sehingga mendorong masyarakat mampu
membeli peralatan tersebut. E-waste mengandung bahan berbahaya dan beracun
(B3) yang apabila tidak dikelola dengan baik, maka akan mencemari lingkungan
dan membahayakan manusia. Karakteristik sampah elektronik yang berbahaya ini
membutuhkan pengelolaan khusus agar tidak mencemari lingkungan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab dan timbulan sampah
elektronik rumah tangga, menganalisis kondisi eksisting pada penanganan sampah
elektronik sektor rumah tangga, merancang skema potensi EPR (Extended
Producer Responsibility) untuk sektor rumah tangga dan diproyeksikan hingga
tahun 2045. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara langsung dengan
kuesioner dan Pemilihan responden menggunakan metode random sampling
berdasarkan SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran
Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Timbulan sampah
elektronik Kecamatan Ngaglik adalah 0,02 kg/org/hari dan timbulan sampah
elektronik hingga 2045 adalah 42 ton/tahun. Sampah elektronik yang menjadi
timbulan Kecamatan Ngaglik adalah baterai dan lampu karena barang elektronik
tersebut menjadi konsumtif tertinggi masyarakat. Metode penanganan limbah
elektronik yang diterapkan oleh masyarakat diantaranya yaitu, 66% disimpan,
34% dibuang, dan 0% untuk dijual dan diperbaiki.
Collections
- Environmental Engineering [1430]