Show simple item record

dc.contributor.authorAnissa Ekasuci, Ratih
dc.date.accessioned2023-01-20T07:57:17Z
dc.date.available2023-01-20T07:57:17Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/41898
dc.description.abstractPertumbuhan dan pertambahan penduduk yang pesat pada Kabupaten Sleman akan berbanding lurus dengan menurunnya kualitas lingkungan, salah satunya pada sektor air limbah. Berdasarkan data dari Bappeda Kabupaten Sleman tahun 2015 menyebutkan bahwa hanya 4,58% masyarakat yang menggunakan IPAL Komunal sebagai pengolahan air limbah. Strategi sanitasi Kabupaten Sleman pada sektor air limbah berdasarkan studi EHRA dibagi menjadi beberapa tingkatan risiko (kurang berisiko, sedang, tinggi dan sangat tinggi) guna mengatahui zona sanitasi prioritas. Penelitian ini difokuskan pada IPAL Komunal yang terletak pada area risiko sanitasi sangat tinggi dan bertujuan untuk menganalisis hasil pengujian kualitas influent dan effluent IPAL Komunal berdasarkan parameter air limbah dan menganalisis pengaruh keberadaan IPAL Komunal yang ditinjau dari aspek kualitas air, teknis dan non teknis dengan menggunakan metode scoring dan pembobotan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar effluent dari IPAL Komunal masih melebihi batas baku mutu yang telah ditetapkan. Sedangkan, berdasarkan hasil scoring dan pembobotan yang dihubungkan dengan area risiko sanitasi sangat tinggi bahwa terdapat dua IPAL Komunal memiliki pengaruh rendah, dua IPAL Komunal memiliki pengaruh sedang dan dua IPAL Komunal memiliki pengaruh tinggi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAir Limbahen_US
dc.subjectIPAL Komunalen_US
dc.subjectParameter Kualitas Airen_US
dc.subjectRisiko Sanitasien_US
dc.titlePengaruh Keberadaan Ipal Komunal Pada Area Risiko Sanitasi Sangat Tinggi Sektor Air Limbah Kabupaten Slemanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM17513151


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record