Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Drs. Faisal RM, M.T., Ph.D.
dc.contributor.authorYASINTA ADY K
dc.contributor.authorRR. AINA NUR AISHA
dc.date.accessioned2023-01-16T03:39:22Z
dc.date.available2023-01-16T03:39:22Z
dc.date.issued2022-10-20
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41802
dc.description.abstractMeningkatnya pertumbuhan penduduk menyebabkan kebutuhan industri semakin tinggi. Sektor industri yang mengalami tren peningkatan adalah industri polimer. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumsi plastik yang cukup tinggi. Plastik merupakan polimer termoplastik yang mudah dilelehkan dan dibentuk, umumnya plastik yang digunakan berasal dari polyethylene. Polyethylene terbentuk melalui reaksi polimerisasi etilen. Jenis reaksi polimerisasi yang terjadi adalah polimerisasi adisi, yaitu proses polimerisasi dengan adanya penambahan rantai. HDPE merupakan jenis plastik yang banyak diminati, karena sifatnya yang kaku dan tahan panas. Kebutuhan HDPE di Indonesia dipenuhi oleh dua pabrik yang sudah berdiri, yakni PT. Chandra Asri Petrochemicals dan PT. Lotte Chem Titan Nussantara, namun kedua pabrik ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan HDPE dalam negeri, sehingga Indonesia perlu melakukan impor HDPE. Untuk mengurangi ketergantungan impor dan memenuhi kebutuhan HDPE, maka perlu didirikan pabrik baru. Pabrik High Density Polyethylene (HDPE) dengan kapasitas produksi 50.000 ton/tahun direncanakan akan berdiri pada tahun 2025 di Pontang, Serang, Banten. Proses produksi HDPE melalui proses fase cair, dengan pertimbangan fase operasi yang berbentuk cair akan memudahkan dalam pengontrolan suhu dan tekanan. Reaksi polimerisasi etilena menjadi polietilen akan berlangsung di dalam reaktor RATB pada suhu 60 °C dan tekanan 35 atm, dibantu oleh adanya katalis TiCl4 yang terlebih dahulu diaktifkan dengan TEAL. Berdasarkan hasil analisa ekonomi, pabrik HDPE ini merupakan pabrik dengan resiko rendah (low risk), karena memiliki nilai ROI antara 11% hingga 44%. Dengan pengembalian modal setelah pajak selama 4,1 tahun. Keuntungan setelah pajak yang diperoleh dari pabrik ini sebesar Rp 123.859.009.297. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pabrik High Density Polyethylene (HDPE) dengan kapasitas 50.000 ton/tahun layak untuk didirikanen_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titlePra Rancangan Pabrik High Density Polyethylene (Hdpe) Dari Ethylene Dengan Proses Polimerisasi Fase Cair Kapasitas 50.000 Ton/Tahunen_US
dc.Identifier.NIM18521160
dc.Identifier.NIM18521181


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record