Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Pratikno Hidayat, M.Sc
dc.contributor.advisorUmi Rofiqah, S.T., M.T.
dc.contributor.authorPUTRI LALITA NUR HIDAYAH
dc.contributor.author: FITRAH HARDHANA
dc.date.accessioned2023-01-16T02:30:53Z
dc.date.available2023-01-16T02:30:53Z
dc.date.issued2022-10-17
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41790
dc.description.abstractBiobutanol atau dikenal juga sebagai butil alkohol merupakan senyawa butanol (C4H10O) yang terbuat dari biomassa. Produksi biobutanol dilakukan dengan cara hidrolisis enzim dan fermentasi gula dari tepung cassava menggunakan bantuan mikroba berupa bakteri Clostridium Acetobutilicum. Peluang berkembangnya industri biobutanol di Indonesia cukup besar, mengingat kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini karena biobutanol memiliki karakteristik kimia dan fisika yang mirip dengan bensin, dan kualitasnya lebih unggul jika dibandingkan dengan etanol. Selain itu biobutanol tidak larut dalam air sehingga tidak menyebabkan korosi. Pabrik ini dirancang untuk memproduksi biobutanol sebagai bahan campuran (blending) BBM dengan kapasitas 50.000 ton/tahun di daerah Kelang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Proses yang terlibat meliputi proses periapan bahan baku, likuefaksi, sakarifikasi, sterilisasi, serta proses pemisahan dan pemurnian dengan distilasi agar memperoleh biobutanol dengan kemurnian 99,5%. Untuk mencapai kapasitas produksi 50.000 ton/tahun dibutuhkan bahan baku tepung cassava sebanyak 16.200 kg/jam dan air 37.800 kg/jam. Hasil analisa menunjukan bahwa pabrik ini memiliki resiko tingkat tinggi (high risk) dengan pajak sebesar 25%. Produk akan dijual dengaan harga Rp 1.580.000/liter atau Rp 79.000.000.000.000,00 setiap tahunnya. Break Event Point (BEP) sebesar 41% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 28%. Dimana Return of Invesntement (ROI) sebelum pajak adalah 61,2% dan 46% setelah pajak. Untuk Pay Out Time (POT) adalah 1,608 tahun sebelum pajak dan 1,706 tahun setelah pajak. Analisis sensitivitas menunjukan bahwa variabel operasi yang paling mempengaruhi keuntungan pabrik adalah harga produk. Berdasarkan dari hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pabrik biobutanol dari tepung cassava dengan kapasitas produksi 50.000/tahun secara ekonomi layak untuk didirikan.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titlePra Rancangan Pabrik Kimia Biobutanol Dari Cassava Kapasitas 50.000 Ton/Tahunen_US
dc.Identifier.NIM18521103
dc.Identifier.NIM18521096


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record