Show simple item record

dc.contributor.authorBACHRUL ANDRIANSYAH PURNAMA
dc.date.accessioned2023-01-12T07:56:17Z
dc.date.available2023-01-12T07:56:17Z
dc.date.issued2022-11-09
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41739
dc.description.abstractJalan Magelang yang terletak di Kabupaten Sleman merupakan salah satu jalan yang mengalami peningkatan volume lalu lintas. Jalan tersebut merupakan jalan arteri primer yang menghubungkan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Seiring dengan meningkatnya volume lalu lintas di jalan tersebut, maka sering terjadi kemacetan di beberapa titik. Salah satu titik kemacetan terletak pada persimpangan jalan. Simpang Denggung merupakan salah satu simpang yang sering terjadi kemacetan. Simpang tersebut mempertemukan Jalan Magelang, Jalan Gito Gati, dan Jalan KRT Pringgodiningrat. Kondisi simpang tersebut saat ini mulai mengalami kemacetan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Simpang Denggung pada kondisi eksisting dan alternatif solusi penanganan pada simpang tersebut. Proses analisis dilakukan berdasarkan MKJI 1997 dan Highway Capacity Manual (HCM) serta pemodelan dengan software VISSIM. Simpang Denggung pada kondisi eksisting memiliki waktu siklus sebesar 174 detik dengan 4 fase. Tiap pendekat memiliki fase tersendiri dan pada pendekat selatan memiliki LTOR. Derajat kejenuhan (DS) untuk Jalan Magelang (utara) sebesar 0,92, Jalan KRT Pringgodiningrat (barat) sebesar 0,56, Jalan Magelang (selatan) sebesar 0,95, dan Jalan Gito Gati (timur) sebesar 1,01. Panjang antrean untuk Jalan Magelang (utara) sebesar 248,58 m, Jalan KRT Pringgodiningrat (barat) sebesar 93,94 m, Jalan Magelang (selatan) sebesar 271,22 m, dan Jalan Gito Gati (timur) sebesar 220,49 m. Waktu tundaan simpang sebesar 90,88 detik/smp dengan tingkat pelayanan F. Alternatif solusi berupa pengaturan 5 fase simpang dan penyesuaian waktu siklus menjadi 153 detik merupakan alternatif yang paling efektif. Tiap pendekat memiliki fase sendiri. Pada pendekat utara dan selatan ketika lurus dan belok kiri memiliki waktu hijau bersamaan. Pada pendekat selatan memiliki LTOR. Derajat kejenuhan pada Jalan Magelang (utara) sebesar 0,67, Jalan KRT Pringgodiningrat (barat) sebesar 0,68, Jalan Magelang (selatan) sebesar 0,73, dan Jalan Gito Gati (timur) sebesar 0,69. Panjang antrean pada Jalan Magelang (utara) sebesar 53,32 m, Jalan KRT Pringgodiningrat (barat) sebesar 48,12 m, Jalan Magelang (selatan) sebesar 69,61 m, dan Jalan Gito Gati (timur) sebesar 51,09 m. Waktu tundaan simpang sebesar 58,83 detik dengan tingkat pelayanan E.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titleEvaluasi Dan Peningkatan Kinerja Simpang Bersinyal Denggung Sleman (Performance Evaluation And Improvement Of Signalized Intersection At Denggung Sleman)en_US
dc.Identifier.NIM18511242


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record