Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Ahmad Luthfi, S.Kom., M.Kom.
dc.contributor.authorRADIAS MAHES GHRASTA
dc.date.accessioned2023-01-10T04:12:06Z
dc.date.available2023-01-10T04:12:06Z
dc.date.issued2022-09-14
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41656
dc.description.abstractTingginya kasus korupsi di Medan, Sumatera Utara mengakibatkan instansi pelayanan publik memiliki keraguan terhadap kepercayaan masyarakat. Balai Besar Karantina Pertanian Belawan (BBKP) adalah organisasi yang bergerak pada perlindungan pertanian dan keragaman hayati di Indonesia. Didalam program kerjanya ada beberapa sasaran program yang berhubungan dengan keuangan. Dari hal-hal tersebut melatarbelakangi pihak BBKP Belawan untuk menciptakan aplikasi pelaporan kasus korupsi yang diberi nama dengan Ayo BerAksi. Aplikasi ini memiliki tiga fitur utama yaitu pelaporan Pengaduan, Penyuapan, dan Gratifikasi. Tujuan dibuatnya aplikasi Ayo BerAksi adalah untuk meningkatkan pelayanan yang bebas dari korupsi. Proses pengembangan aplikasi ini dilakukan oleh perusahaan GeekGarden. Dalam perancangannya penulis berperan sebagai UI/UX Designer dalam program magang yang merupakan bagian dari penjaluran di Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia. Ayo BerAksi dirancang menggunakan metode Human Centered Design (HCD), yaitu metode yang berfokus kepada manusia. Dalam metode ini desainer harus menempatkan diri sebagai calon pengguna. Ada tiga tahapan yang dikerjakan yaitu Inspiration, Ideation, dan Implementation. Pada tahap Inspiration desainer melakukan pengumpulan data melalui kuisioner, referensi internet, dan dokumen perancangan dari pihak BBKP Belawan. Tahap Ideation adalah tahapan pemrosesan ide. Ide atau data yang sudah terkumpul diolah agar menjadi ide-ide besar melalui aktivitas brainstorming. Pada tahap Ideation menghasilkan moodboard, design system, low fidelity prototype, dan high fidelity prototype. Tahap Implementation adalah tahapan terakhir yang memiliki 2 aktivitas penting, yaitu testing dan final prototyping. Prototype yang sudah dikerjakan pada tahapan sebelumnya dilakukan pengecekan dua kali, yang pertama oleh project manager, dan yang kedua oleh pihak BBKP Belawan. Dari pengecekan yang telah dilakukan menghasilkan dokumen pengecekan yang berfungsi untuk menyesuaikan desain prototype dengan keinginan klien. Desainer melakukan perbaikan terhadap prototype sebelumnya berdasarkan dokumen pengecekan yang telah diberikan. Setelah dilakukan perbaikan selanjutnya prototype dilakukan pengujian dengan metode usability testing yang melibatkan 10 responden. Pengujian ini menghasilkan data mengenai keberhasilan pengguna, waktu yang diperlukan, dan kesalahan yang dilakukan pengguna ketika menjalankan aplikasi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah desain final prototype aplikasi Ayo BerAksi yang sudah dilakukan pengujian dan memenuhi kebutuhan pengguna. Penggunaam metode Human Centered Design sangat membantu desainer dalam menyelesaikan permasalahan dan menyesuaikan keinginan pengguna.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titlePerancangan User Interface Dan User Experience Aplikasi Ayo Beraksi Menggunakan Metode Human Centered Designen_US
dc.Identifier.NIM18523108


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record