dc.description.abstract | Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara
modal psikologis dan perilaku kerja inovatif pada karyawan ritel di PT X
Semarang. Hipotesis yang diajukan adalah modal psikologis akan berhubungan
positif dengan perilaku kerja inovatif karyawan. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan skala yang diadaptasi dari dua alat ukur, yaitu
Innovative Work Behavior oleh Janssen dan Psychological Capital Questionnaire
(PCQ) oleh Luthans, Youssef dan Avolio. Jumlah partisipan penelitian ini
sebanyak 260 karyawan ritel yang terdiri dari 161 laki-laki (61.9%) dan 99
perempuan (38.1%). Hasil dari uji korelasi Spearman’s rho menunjukkan bahwa
terdapat nilai koefisien korelasi r = 0.632 dan nilai signifikansi p = 0.000 (p <
0.05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara modal
psikologis dan perilaku kerja inovatif pada karyawan ritel. Sehingga semakin
tinggi modal psikologis yang dimiliki karyawan ritel, maka akan semakin tinggi
pula perilaku kerja inovatifnya. Begitupun sebaliknya, semakin rendah modal
diikuti dengan semakin tinggi pula perilaku kerja inovatif-nya. Begitu juga
sebaliknya, semakin rendah modal psikologis yang dimiliki karyawan ritel, maka
akan semakin rendah pula perilaku kerja inovatifnya. | en_US |