dc.description.abstract | TPA Piyungan memiliki potensi yang besar untuk menjadi sumber
pencemaran udara dan berpotensi mengganggu kesehatan pemulung. Salah satu
faktor yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada pemulung yaitu
pencemaran udara di TPA yang disebabkan karena aktivitas pengelolaan sampah
yang berpotensi menghasilkan gas SO2 dan NO2. Hasil observasi awal yang
dilakukan dengan melakukan wawancara kepada Pemulung yang bekerja di TPA
Piyungan dan hasilnya didapati 20% responden mengeluhkan adanya gejala sesak
napas. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran kadar gas SO2, NO2 dan
faktor-faktor lingkungan di TPA Piyungan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah 75 orang pemulung yang bekerja di
TPA Piyungan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Random
Sampling dan penentuan jumlah responden menggunakan rumus Slovin. Analisis
data dilakukan secara univariat dan disajikan dalam bentuk persentase. Proses
pengukuran SO2 dan NO2 mengacu kepada SNI 19-7119.7-2005 untuk gas SO2, dan
pengambilan sampel NO2 didasarkan pada SNI 19-7119.2-2005. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa konsentrasi untuk gas SO2 memperoleh hasil berturut-turut
yaitu 0,4521 μg/m3 untuk titik lokasi 1 ; 2,0733 μg/m
3
untuk titik lokasi 2 ; 1,9522
3
μg/m
untuk titik lokasi 3 dan untuk titik lokasi ke 4 sebesar 2,3653 μg/m
3
dan untuk
gas NO2 memperoleh hasil berturut-turut yaitu 1,5008 μg/m
3
untuk titik lokasi 1;
1,4523 μg/m
3
untuk titik lokasi 2; 1,0171 μg/m
3
untuk titik lokasi 3 dan untuk titik
lokasi ke 4 sebesar 1,8236 μg/m
3
. Hasil analisis kemudian dibandingan dengan
Baku mutu Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 menunjukkan bahwa
pajanan gas SO2 dan NO2 di TPA Piyungan masih dikategorikan aman
Kata Kunci : Sulfur Dioksida, Nitrogen Dioksida, Sampah, TPA Piyungan | en_US |