Show simple item record

dc.contributor.advisorFaisal Rasyid M., Ir.Drs., M.T., Ph.D.
dc.contributor.advisorTintin Mutiara, S.T.,M.Eng
dc.contributor.authorASTENDRI VISRAL
dc.contributor.authorRAUSYAN FIKRI KAMAL MA’RUP
dc.date.accessioned2023-01-05T06:37:02Z
dc.date.available2023-01-05T06:37:02Z
dc.date.issued2022-09-22
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41507
dc.description.abstractDifenilamin merupakan produk yang digunakan sebagai bahan intermediate yaitu sebagai bahan anti-ozonant dalam proses pembuatan karet karena memiliki sifat antioksidan dari turunan anilin. Kegunaan lainnya sebagai stabilisator elastomer, nitroselulosa, nitrogliserin, dan sebagai perantara warna. Pabrik difenilamin dari anilin dengan bantuan katalis asam klorida direncanakan didirikan di Kecamatan Kalidoni, Kelurahan Sungai Selincah, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Luas area yang digunakan yaitu 39.945 m2 dengan kapasitas produksi 33.000 ton/tahun. Bahan baku berupa anilin diperoleh dari China dan untuk kebutuhan air diperoleh dari Sungai Musi. Pabrik ini beroperasi selama 24 jam dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 120 orang. Pembuatan difenilamin dibutuhkan bahan baku anilin dari tangki sebanyak 4.996,43 kg/jam dan katalis asam klorida sebanyak 209.87 kg/jam. Proses reaksi dilakukan dengan cara mereaksikan anilin pada kondisi asam dengan bantuan katalis asam klorida. Reaksi berlangsung dalam reaktor batch yang beroperasi pada suhu 300˚C dan tekanan 6 atm dengan konversi 60%. Produk reaktor kemudian dimurnikan dan diperoleh difenilamin 96,5% dari hasil bawah alat centrifuge dan hasil atas alat centrifuge berupa anilin dan air dikembalikan ke tangki pencampur sebagai recycle. Utilitas yang dibutuhkan meliputi kebutuhan air sebesar 224,20 kg/jam, kebutuhan dowtherm 30.460,171 kg/jam, kebutuhan steam sebesar 2.782,071 kg/jam, kebutuhan listrik sebesar 127,006 kW, kebutuhan udara tekan sebesar 28,036 m3/jam, kebutuhan bahan bakar berupa residual fuel oil sebesar 131,225 kg/jam. Ditinjau dari kondisi operasi, jenis bahan baku dan produk, maka pabrik ini tergolong pabrik berisiko tinggi (high risk). Berdasarkan hasil perhitungan evaluasi ekonomi pabrik ini cukup layak dipertimbangkan untuk didirikan. Dari hasil perhitungan evaluasi ekonomi didapatkan Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 61,09% dan setelah pajak sebesar 47,65%. Pay out time (POT) sebelum pajak sebesar 1,41 tahun dan sesudah pajak sebesar 1,73 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 42,56% dari kapasitas perancangan, Shut Down Point (SDP) sebesar 30,34% dari kapasitas perancangan dan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 33,66%. Ditinjau dari hasil perhitungan secara teknis maupun hasil evaluasi ekonomi maka prarancangan pabrik difenilamin dari anilin ini cukup layak untuk dipertimbangkan dan dilanjutkan ke tahap berikutnya.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.subjectdifenilaminen_US
dc.subjectanilinen_US
dc.subjectreaksi crackingen_US
dc.subjectasam kloridaen_US
dc.subjectreaktor batchen_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Difenilamin Dari Anilin Dengan Kapasitas 33.000 Ton/Tahunen_US
dc.Identifier.NIM18521093
dc.Identifier.NIM1852102


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record