Show simple item record

dc.contributor.authorJumaryatno, Pinus
dc.contributor.authorFawwazi, Muhammad Hafizh Abiyyu Fathin
dc.contributor.authorRamadani, Arba Pramundita
dc.date.accessioned2022-12-29T02:27:33Z
dc.date.available2022-12-29T02:27:33Z
dc.date.issued2022-10-20
dc.identifier.issn2963-2277
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41404
dc.description.abstractABSTRAK Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker penyebab kematian wanita dengan prevalensi tinggi di dunia, termasuk Indonesia. Peningkatan angka kejadian kasus kanker payudara dan permasalahan terapi pengobatan kanker seperti adanya efek samping yang merugikan dan multi drug resistance mendorong pencarian agen sitotoksik baru untuk dikembangkan sebagai kandidat agen terapi antikanker. Daun Patindis (Urophyllum arboreum) merupakan salah satu bahan alam yang telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat Dayak Terantang untuk pengobatan. Kulit batang Patindis dilaporkan memiliki aktivitas sitotoksik dan antioksidan, sedangkan penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun Patindis memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar 6,5 ppm. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menetralisir radikal bebas sehingga mencegah kerusakan sel dan menurunkan resiko terjadinya kanker. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi sitotoksisitas ekstrak dan fraksi daun Patindis terhadap sel kanker payudara MCF-7. Ekstrak daun Patindis diperoleh dengan metode Ultrasound Assisted Extraction menggunakan etanol 70% sedangkan fraksi daun Patindis diperoleh melalui ekstraksi cair-cair menggunakan n-heksan, etil asetat dan etanol 96%-air. Aktivitas sitotoksik ekstrak dan fraksi dievaluasi dengan metode PrestoBlue assay terhadap sel kanker payudara MCF-7 dan data yang diperoleh dianalisis dengan Microsoft Excel 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70%, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi etanol 96%-air memiliki nilai IC50 masing-masing sebesar 136,370 μg/ml; 114,400 μg/ml; 87,340 µg/mL dan 610,245 µg/mL. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat merupakan fraksi paling aktif dengan aktivitas sitotoksik sedang sehingga mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai kandidat agen terapi kanker payudara.en_US
dc.subjectPatindis, sitotoksik, MCF-7, fraksi etil asetat, PrestoBlue assayen_US
dc.titleSTUDI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN PATINDIS (Urophyllum arboreum (Reinw. ex Blume) Korth.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 DENGAN METODE PRESTOBLUE ASSAYen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record