dc.description.abstract | Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di D.I Yogyakarta berdampak pada
peningkatan volume sampah di TPST Piyungan, Bantul. Beroperasinya TPST
memberi dampak lingkungan salah satunya pencemaran udara berupa PM2,5. PM2,5
yang terhirup dapat menembus paru-paru dan kandungannya seperti logam berat
dapat masuk ke dalam aliran darah berpotensi menyebabkan Infeksi Saluran
Pernafasan Atas (ISPA), kanker paru-paru, bahkan kematian. Penelitian ini
bertujuan mendapat gambaran konsentrasi PM2,5 dan logam berat Pb, Cd, Cr, dan
Fe yang terkandung dalam PM2,5 di udara serta mengetahui tingkat risiko
pajanannya terhadap kesehatan masyarakat sekitar TPST Piyungan, Bantul.
Pengukuran PM2,5 mengacu pada SNI 7119.14:2016. Instrumen pengujian logam
menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil penelitian
menunjukkan konsentrasi PM2,5 di udara sekitar TPST Piyungan, Bantul masih
memenuhi baku mutu PP 22 Tahun 2021 dengan hasil 31,74 µg/m
untuk titik
lokasi 1; 11,51 µg/m
3
untuk titik lokasi 3.
Konsentrasi rata-rata logam Pb, Cd, Cr, dan Fe berturut-turut sebesar 0,00182
µg/m
3
untuk titik lokasi 2; dan 23,56 µg/m
3
3
. Hasil analisis tingkat
risiko menunjukkan menunjukkan tidak adanya kemungkinan risiko kanker dan non
kanker lifetime akibat pajanan logam Pb, Cd, dan Cr dalam PM2,5 di udara ambien
kawasan TPST Piyungan, Bantul.
; 0,00145 µg/m
3
; 0,00041 µg/m
3
; dan 0,08225 µg/m
3 | en_US |