Analisis Kadar Pm 10, Pm 2,5, Tsp Dan Pb Dalam Ruang (Studi Kasus: Bengkel Sabel Motor, Yogyakarta)

Abstract

Pencemaran udara dalam ruangan merupakan salah satu penyebab berbagai macam permasalahan kesehatan manusia. Pekerja bengkel merupakan salah satu pekerjaan yang secara teratur terkena zat beracun selama mereka bekerja di dalam suatu ruangan. Penelitian ini bertujuan mengukur kualitas udara pada area bengkel dengan parameter PM 10, PM 2,5, TSP dan Pb. Hasil penelitian akan dibandingkannya dengan baku mutu yang diterapkan dan menampilkannya dalam bentuk pemetaan menggunakan Software Surfer 16. Pengambilan sampel parameter PM 10, PM 2.5, dan TSP dilakukan dengan menggunakan alat E-sampler Met One Instruments. Parameter Pb dalam TSP dilakukan dengan alat Low Volume Air Sampel (LVAS) dan menganalisis timbal (Pb) dengan metode destruksi cara basah menggunakan spektrofotometer serapan atom nyala (SSA). Pengukuran dilakukan selama 8 jam pada saat jam kerja. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi PM10 tertinggi berada pada Titik 2 sebesar 39,33 µg/m³ dibawah baku mutu yang diterapkan yaitu sebesar 70 μg/m³. Nilai konsentrasi PM 2.5 pada titik 2 sebesar 38,64 μg/m³, nilai ini berada di atas baku mutu yang terapkan yaitu 35 μg/m³. Konsentrasi TSP tertinggi terjadi di titik 1 sebesar 43,37 μg/m³ di bawah baku mutu yang diterapkan yaitu 10 mg/m³ atau 10000 μg/m³. Hasil konsentrasi Pb dalam TSP didapat nilai rata-rata sebesar 0,0031 μg/m³ sedangkan nilai baku mutu Pb sebesar 0,1 mg/m³ atau 100 μg/m³.