Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Ir. Tuti Sumarningsih, M.T.
dc.contributor.authorSatria, Alvons
dc.date.accessioned2017-11-09T05:31:17Z
dc.date.available2017-11-09T05:31:17Z
dc.date.issued2016-01-24
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/4112
dc.description.abstractDalam proses pelaksanaan suatu proyek sering kali terkendala akibat sesuatu yang tidak diinginkan, seperti hasil dari pengerjaan cor beton yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang mengakibatkan terjadinya perlambatan pekerjaan. Hal ini biasanya terjadi karna kurangnya kematangan rencana kerja serta pengendalian yang kurang efektif, misalnya keterlambatan pasokan material, kurangnya alat penunjang kegiatan, dan tenaga kerja yang kurang produktif. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diatasi dengan melakukan percepatan dalam pelaksanaannya, namun harus tetap memperhatikan faktor biaya. Pertambahan biaya yang dikeluarkan diharapkan seminimum mungkin dan tetap memperhatikan standar mutu. Pada proyek pembangunan Java Village Resort terjadi perlambatan penyelesaian proyek karena faktor-faktor tertentu. Dengan adanya keterbatasan tenaga kerja, maka alternatif yang biasa digunakan untuk menunjang percepatan proyek adalah dengan menambah jam kerja, sehingga berpengaruh pada biaya total proyek. Oleh karena itu dipilihnya proyek tersebut untuk melakukan percepatan waktu penyelesaian proyek dengan menambahkan jam kerja dengan 3 skenario, (1) menambah 2 jam kerja, (2) menambah 3 jam kerja, dan (3) menambah 4 jam kerja. Hasil analisis crash program yang dilakukan dengan penambahan jam kerja, ternyata proyek dapat dipercepat selama 120 hari untuk penambahan 2 jam kerja atau turun sebesar 14,9% dari durasi awal, 109 hari untuk penambahan 3 jam kerja atau turun sebesar 22,7% dari durasi awal, dan 98 hari untuk penambahan 4 jam kerja atau turun sebesar 30,5% dari durasi awal. Namun akibat percepatan ini menyebabkan naiknya biaya langsung (direct cost) yang semula Rp 8.800.000.000,00 menjadi Rp 9.076.326.076,00 untuk penambahan 2 jam kerja, Rp 9.243.890.446,00 untuk penambahan 3 jam kerja, dan Rp 9.280.169.023,00 untuk penambahan 4 jam kerja. Dengan mempercepat durasi maka biaya tidak langsung akan menurun yang semula Rp 2.200.000.000,00 menjadi Rp 1.954.255.319,00 untuk penambahan 2 jam kerja, Rp 1.825.531.915,00 untuk penambahan 3 jam kerja, dan Rp 1.696.808.511,00 untuk penambahan 4 jam kerja.id
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.subjectPercepatan Proyekid
dc.subjectCrash Programen_US
dc.subjectDirect and Indirect Costen_US
dc.titleAnalisis Percepatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi Dengan Metode Time Cost Trade off (Tcto)id
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record