dc.contributor.advisor | Sri Indrawati, S.T., M.Eng. | |
dc.contributor.advisor | Agus Mansur, S.T., M.Eng.Sc. | |
dc.contributor.author | MUHAMMAD IQBAL ROFIF | |
dc.date.accessioned | 2022-12-19T08:09:42Z | |
dc.date.available | 2022-12-19T08:09:42Z | |
dc.date.issued | 2022 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/41100 | |
dc.description.abstract | Pandemi covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap berbagai sektor.
Sektor kesehatan merupakan sektor yang sangat berdampak terhadap wabah virus
covid-19. Kebijakan pemerintah dalam pemberlakuan kondisi kejadian luar biasa
terhadap penanganan penyebaran virus covid-19 berdampak terhadap penurunan
sumber pasokan darah PMI, kekhawatiran masyarakat terhadap virus covid-19
seperti tertularnya virus covid-19 menyebabkan masyarakat enggan untuk datang
secara langsung melakukan transfusi darah guna menghindari terpapar virus
covid-19. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan tindakan
strategis dalam upaya mengurangi darah yang dimusnahkan, dengan melakukan
manajemen risiko untuk memastikan tidak adanya darah dimusnahkan akibat
gagal pengambilan darah, IMLTD reaktif, darah kadaluwarsa, masalah dalam
proses produksi, masalah dalam proses penyimpanan, dan dari penyebabpenyebab lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
Failure Model and Effect Analysis (FMEA) dan dikombinasikan dengan metode
Fault Tree Analysis (FTA). Hasil menunjukkan berdasarkan analisis FMEA
terdapat 8 potential risk yang terjadi pada pemusnahan darah di UDD PMI
Kabupaten Magelang. Berdasarkan parameter darah dimusnahkan yang paling
dominan menggunakan metode metodologi Failure Model and Effect Analysis
(FMEA) dengan perhitungan Risk Priority Number (RPN) didapatkan hasil risiko
tertinggi pada kurangnya ketelitian terhadap pemilihan pendonor terinfeksi virus
mengakibatkan IMLTD reaktif yang memiliki nilai Ranking Priority Number
(RPN) paling tinggi, dengan nilai sebesar 150, selanjutnya keterlambatan
kedatangan proses pengambilan darah mengakibatkan darah kadaluwarsa nilai
RPN sebesar 140, dan urutan ketiga kurang tepatnya teknis pengambilan darah
dilapangan yang mengakibatkan gagal AFTAP nilai RPN sebesar 126. Tiga
failure mode tertinggi dilakukan rekomendasi untuk mengatasi masalah
pemusnahan darah dengan metode Fault Tree Analysis (FTA). Oleh karena itu,
penelitian diharapkan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan
produktivitas di UDD PMI Kabupaten Magelang. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | pemusnahan darah | en_US |
dc.subject | Failure Model and Effect Analysis | en_US |
dc.subject | Risk Priority Number | en_US |
dc.subject | Fault Tree Analysis | en_US |
dc.title | Mitigasi Risiko Pemusnahan Darah Menggunakan Metode Failure Model And Effect Analysis (Fmea) (Studi Kasus: Udd Palang Merah Indonesia Kabupaten Magelang) | en_US |
dc.Identifier.NIM | 18522009 | |