dc.description.abstract | Proyek Jalan tol Balikpapan – Samarinda terletak di Provinsi Kalimantan Timur, pekerjaan
jalan Tol Balikpapan – Samarinda dilakukan untuk memudahkan segala aktivitas yang
menggunakan jalur transportasi darat khususnya yang menghubungkan dua kota antara Balikpapan
dan Samarinda. Kondisi tanah pada proyek ini sangat beragam, pada tanah eksisting di lapangan
merupakan tanah rawa. Dalam pembangunan jalan tol tersebut, tanah rawa mendapat perhatian
khusus karena berdampak pada penurunan tanah atau longsor. Oleh karena itu perlu adanya analisis
timbunan diatas tanah rawa tersebut untuk menentukan faktor keamanan terhadap longsor serta
angka penurunan tanah.
Analisis pada tanah lereng asli menggunakan bantuan aplikasi SLOPE/W. Variasi tinggi
timbunan yang digunakan adalah 4 m, 7 m dan 10,5 m. Tahap awal adalah melakukan pemodelan
pada timbunan tanah asli tanpa perkuatan geotekstil untuk mendapat nilai SF dan penurunan tanah.
Timbunan tanah yang aman adalah timbunan yang memenuhi syarat angka aman yaitu ≥ 1,25. Tahap
kedua adalah menghitung kebutuhan geotekstil. Tahap selanjutnya, melakukan permodelan dengan
perkuatan geotekstil dan dengan mempertimbangkan beban gempa yang mengacu pada perhitungan
kebutuhan geotekstil.
Dengan menganalisis timbunan tanah asli yang tidak diperkuat dengan geotekstil
menggunakan SLOPE/W, hasilnya adalah timbunan dengan tinggi 10,5 meter mengalami collapse.
Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor keamanan (SF) dengan menggunakan program SLOPE/W
sebesar 1,148 < 1,25 (tidak aman). Perbandingan antara nilai SF pada tanah timbunan yang diperkuat
dengan perkuatan geotekstil dengan variasi geotekstil panjang dan ditambahkan beban gempa
menghasilkan nilai SF sebesar 1,169 > 1 (aman) dan untuk nilai SF pada lereng yang diperkuat
geotekstil tanpa beban gempa sebesar 1,360 > 1,25 (aman). | en_US |