Show simple item record

dc.contributor.advisorSubarkah, Ir.,M.T.
dc.contributor.authorAnggraini Agustina
dc.date.accessioned2017-11-08T07:58:59Z
dc.date.available2017-11-08T07:58:59Z
dc.date.issued2016-10-29
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/4093
dc.description.abstractPada konstruksi perkerasan jalan raya di Yogyakarta, agregat yang sering digunakan adalah agregat yang berasal dari Clereng, Kulon Progo. Agregat Clereng persediaannya terbatas, sehingga perlu dilakukan penelitian baru dengan menggunakan alternatif bahan lain yaitu salah satunya pasir vulkanik Merapi yang terdapat pada hulu dan hilir Sungai Gendol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan agregat halus hulu dan hilir Sungai Gendol sebagai pengganti agregat halus pada campuran AC-BC berdasarkan spesifikasi Bina Marga (2010). Penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap, yaitu tahap pertama menentukan kadar aspal optimum pada semua proporsi 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% pada total campuran agregat halus hulu dan hilir Sungai Gendol dengan kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5%. Tahap kedua yaitu melakukan pengujian Marshall standar, pengujian Immersion dan pengujian Indirect Tensile Strength pada kadar aspal optimum.Tahap ketiga adalah melakukan analisis dan pembahasan dari hasil pengujian yang telah dilakukan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara umum agregat halus hulu dan hilir Sungai Gendol layak digunakan sebagai agregat halus pada campuraan AC-BC. Proporsi optimum terdapat pada proporsi 25% agregat halus hulu Gendol dan proposi 25% agregat halus hilir Gendol yang memiliki nilai density yang besar akan menyebabkan rongga antar butiran agregat (Void In Mineral Aggregate) menjadi kecil dan rongga antar campuran (Void In The Total Mix) juga kecil. Nilai VITM yang kecil akan menyebabkan banyaknya persen rongga dalam campuran (Void Filled With Asphalt) yang terisi aspal menjadi besar sehingga menghasilkan nilai stabilitas yang tinggi. Hasil pengujian Immersion semakin banyak persentase penggantian agregat halus Clereng pada agregat halus hulu dan hilir Gendol, maka semakin turun nilai stabilitasnya. Nilai index of retained strength pada campuran hulu dan hilir Gendol dengan rendaman 24 jam yang lebih rendah dibandingkan dengan rendaman pada 30 menit. Kemudian nilai Indirect Tensile Strength semakin menurun seiring bertambahnya persentase agregat halus hulu dan hilir Gendol pada campuran AC-BC.id
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.titlePerbandingan Penggunaan Pasir Hulu dan Hilir Sungai Gendol sebagai Pengganti Agregat Halus pada Campuran Asphalt Concrete Binder Course (Ac-Bc)id
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record