Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Etik Mufida, M.Eng
dc.contributor.authorBumiputera, Mochmmad Bintang
dc.date.accessioned2017-11-08T07:39:46Z
dc.date.available2017-11-08T07:39:46Z
dc.date.issued2017-01-25
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/4092
dc.description.abstractPeningkatan konversi lahan yang terjadi di pinggiran Kota Yogyakarta yang semakin tinggi intensitasnya dan dihadapkan pada keterbatasan lahan sehingga berdampak pada sulitnya memperoleh lahan untuk mewadahi tuntutan kehidupan kota. Hal tersebut juga diikuti dengan adanya penurunan Daya Dukung Lingkungan (DDL) dari kategori medium sustain ke low sustain. Penurunan Ini terjadi di beberapa desa di Kabupaten Sleman, salah satunya di Condongcatur. Kawasan Embung Tambakboyo yang termasuk wilayah didalamnya mengalami perkembangan cukup pesat dengan mulai banyak bertumbuhnya pemukiman perumahan dan berpotensi menjadi area permukiman yang padat. Kondisi spasial permukiman yang bertumbuh secara horizontal tentunya mengancam keberadaan lahan persawahan, sehingga adanya potensi pengembangan pemukiman secara vertikal salah satunya Rumah Susun. Disamping perkembangan pemukiman secara vertikal, keterbatasan lahan pertanian juga disikapi dengan menghadirkan pertanian vertikal yang merupakan inovasi dalam bertanam dengan lahan terbatas. Oleh karena itu, pengembangan pertanian vertikal dipilih dengan berbasis autonomous diharapkan menjadi solusi agar tidak memberi beban tersendiri terhadap lingkungan. Hal ini juga akhirnya diterapkan sebagai konsep dasar dalam merancang rusunawa. Fokus utama dalam rancangan rusunawa ini adalah merespon persoalan tata ruang, tata massa dan selubung, serta teknologi dan utilitas yang digunakan dengan hadirnya hunian yang berdiri berdampingan dengan pertanian vertikal sebagai tantangan dalam merancang. Selain itu persoalan efisiensi energi akibat operasional pertanian vertikal yang berpengaruh pada harga sewa hunian juga menjadi persoalan yang akan disikapi. Metoda penyelesaian persoalan tata ruang akan dikaji berdasarkan klasifikasi sifat ruang, mulai dari privasi, semi privasi, hingga publik. Pemisahan ruang yang berhubungan dengan kegiatan pertanian vertikal juga menjadi solusi dalam menciptakan kenyamanan bagi penghuni. Tata massa dan selubung diselesaikan dengan merespon iklim agar dapat memenuhi syarat tumbuh kembang tanaman, serta aplikasi sistem utilitas terpusat hingga penggunaan teknologi penghasil energi seperti photovoltaic.id
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.subjectRusunawaid
dc.subjectPertanian Vertikalid
dc.subjectKonsep Autonomousid
dc.subjectKawasan Tambakboyoid
dc.titleRusunawa Di Kawasan Embung Tambakboyo Konsep Autonomous Building Pada Hunian Sewa Dengan Pendekatan Vertical Farming Di Kawasan Embung Tambakboyo Rental Flats in Tambakboyo District Autonomous Building Concept on Rental Apartment with Vertical Farming Approach in Tambakboyo Districtid
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record