dc.description.abstract | Peningkatan konversi lahan yang terjadi di pinggiran Kota Yogyakarta
yang semakin tinggi intensitasnya dan dihadapkan pada keterbatasan lahan
sehingga berdampak pada sulitnya memperoleh lahan untuk mewadahi tuntutan
kehidupan kota. Hal tersebut juga diikuti dengan adanya penurunan Daya Dukung
Lingkungan (DDL) dari kategori medium sustain ke low sustain. Penurunan Ini
terjadi di beberapa desa di Kabupaten Sleman, salah satunya di Condongcatur.
Kawasan Embung Tambakboyo yang termasuk wilayah didalamnya mengalami
perkembangan cukup pesat dengan mulai banyak bertumbuhnya pemukiman
perumahan dan berpotensi menjadi area permukiman yang padat. Kondisi spasial
permukiman yang bertumbuh secara horizontal tentunya mengancam keberadaan
lahan persawahan, sehingga adanya potensi pengembangan pemukiman secara
vertikal salah satunya Rumah Susun.
Disamping perkembangan pemukiman secara vertikal, keterbatasan lahan
pertanian juga disikapi dengan menghadirkan pertanian vertikal yang merupakan
inovasi dalam bertanam dengan lahan terbatas. Oleh karena itu, pengembangan
pertanian vertikal dipilih dengan berbasis autonomous diharapkan menjadi solusi
agar tidak memberi beban tersendiri terhadap lingkungan. Hal ini juga akhirnya
diterapkan sebagai konsep dasar dalam merancang rusunawa. Fokus utama dalam
rancangan rusunawa ini adalah merespon persoalan tata ruang, tata massa dan
selubung, serta teknologi dan utilitas yang digunakan dengan hadirnya hunian yang
berdiri berdampingan dengan pertanian vertikal sebagai tantangan dalam
merancang. Selain itu persoalan efisiensi energi akibat operasional pertanian
vertikal yang berpengaruh pada harga sewa hunian juga menjadi persoalan yang
akan disikapi.
Metoda penyelesaian persoalan tata ruang akan dikaji berdasarkan
klasifikasi sifat ruang, mulai dari privasi, semi privasi, hingga publik. Pemisahan
ruang yang berhubungan dengan kegiatan pertanian vertikal juga menjadi solusi
dalam menciptakan kenyamanan bagi penghuni. Tata massa dan selubung
diselesaikan dengan merespon iklim agar dapat memenuhi syarat tumbuh kembang
tanaman, serta aplikasi sistem utilitas terpusat hingga penggunaan teknologi
penghasil energi seperti photovoltaic. | id |