Show simple item record

dc.contributor.advisorSuci Miranda, S.T., M.Sc.
dc.contributor.authorRAHMA FARIZA
dc.date.accessioned2022-12-12T02:54:56Z
dc.date.available2022-12-12T02:54:56Z
dc.date.issued2022-08-10
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40928
dc.description.abstractPandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih memperhatikan pola hidup sehat dan bersih. Salah satu langkah menjaga pola hidup sehat adalah megonsumsi sayuran yang bervariasi. Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi serta termasuk sebagai tanaman sayur yang berumur pendek dan mudah rusak (perishable product). Bawang merah memiliki nilai konsumsi yang cukup tinggi di Indonesia karena tidak dapat disubstitusikan dengan produk sayur lain dan digunakan sebagai bumbu dasar masakan. Daya beli masyarakat yang tetap tinggi meskipun terjadi pandemi mengharuskan persediaan bawang merah tetap ada. Kabupaten Sleman merupakan salah satu wilayah di Provinsi DIY yang memiliki nilai konsumsi tinggi. Namun, karena wilayahnya bukan menjadi sentra bawang merah, maka sebagian persediaan masih dipasok dari wilayah luar Sleman. Kabupaten Sleman memiliki potensi produksi bawang merah secara mandiri. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku rantai pasok, kemudian melakukan pemodelan dan menyimulasikannya, serta membuat rancangan model perbaikan rantai pasok bawang merah di Kabupaten Sleman. Melalui pendekatan simulasi system dynamics menggunakan software Powersim 9, hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah persediaan bawang merah di Sleman dipengaruhi oleh nilai produksi, import, konsumsi, dan penyusutan. Kemudian, jumlah produksi bawang merah saat ini sebesar 283,5 ton/tahun. Melalui simulasi rancangan model perbaikan dengan 3 alternatif, alternatif ketiga yaitu dengan penambahan luas lahan dan peningkatan produktivitas dapat meningkatkan jumlah produksi bawang merah selama 10 tahun ke depan hingga 7.703,9 ton/tahun. Meskipun begitu, jumlah persediaan bawang merah di Sleman masih tetap memerlukan paoskan dari wilayah luar.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.subjectBawang Merahen_US
dc.subjectRantai Pasoken_US
dc.subjectSimulasien_US
dc.subjectSystem Dynamicsen_US
dc.titleAnalisis Sistem Rantai Pasok Bawang Merah Di Kabupaten Sleman Dengan Pendekatan Simulasi Model System Dynamicsen_US
dc.Identifier.NIM18522228


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record