Analisis Pengaruh Gerakan #Metoo Terhadap Isu Pelecehan Dan Kekerasan Seksual Di Jepang Tahun 2017-2019
dc.contributor.author | NABILA SALSA AFFRILIANA | |
dc.date.accessioned | 2022-11-28T07:25:38Z | |
dc.date.available | 2022-11-28T07:25:38Z | |
dc.date.issued | 2022-08-25 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40666 | |
dc.description.abstract | Selain dikenal sebagai negara yang maju dalam industri teknologinya, Jepang juga dikenal sebagai negara yang masih memegang teguh tradisi dan budaya. Salah satu yang masih kental di Jepang adalah budaya patriarki. Hal ini membuat tingkat kesetaraan gender di Jepang lebih rendah dibandingkan banyak negara lainnya. Ketidaksetaraan gender ini juga menjadi faktor yang mendorong tingkat pelecehan seksual di Jepang. Dengan masuknya gerakan #MeToo di Jepang pada tahun 2017, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah Jepang atas isu pelecehan seksual yang ada di Jepang. Pengaruh gerakan #MeToo dalam mengatasi isu pelecehan seksual di Jepang ini yang nantinya akan dibahas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan social movement oleh Della Porta dan Diani. Dalam penelitian ini juga akan dijelaskan juga tiga mekanisme aksi kolektif yang dijelaskan oleh Diani. Dengan diangkatnya isu pelecehan seksual di Jepang diharapkan pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap isu tersebut. | en_US |
dc.publisher | UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA | en_US |
dc.subject | Jepang | en_US |
dc.subject | Gerakan #MeToo | en_US |
dc.subject | Pelecehan Seksual | en_US |
dc.subject | Kekerasan Seksual | en_US |
dc.subject | Social Movement | en_US |
dc.title | Analisis Pengaruh Gerakan #Metoo Terhadap Isu Pelecehan Dan Kekerasan Seksual Di Jepang Tahun 2017-2019 | en_US |
dc.Identifier.NIM | 18323202 |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
International Relations [546]