dc.description.abstract | Krotonaldehid merupakan liquid yang memiliki warna bening kekuningan dan
mempunyai bau yang kuat dengan rumus molekul C4H6O. Krotonaldehid
digunakan pada industri kimia terutama di bidang FMCG (Fast Moving Consumer
Good) untuk pembuatan asam sorbat sebagai pengawet makanan. Peluang
berkembangnya industri krotonaldehid di Indonesia cukup besar, mengingat
kebutuhannya yang terus meningkat dan sampai saat ini belum ada pabrik
krotonaldehid yang tercatat telah berdiri di Indonesia. Pabrik krotonaldehid ini
direncanakan akan dibangun di Kota Cilegon, Banten dengan kapasitas produksi
10.000 ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari. Reaksi dijalankan pada Reaktor
Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan 2 tahapan yaitu pembentukan aldol
dengan dibantu katalis NaOH dengan kondisi operasi isothermal (35
C) dan
tekanan 3,45 atm kemudian pembentukan krotonaldehid dengan kondisi operasi
isothermal (80
o
C) dan tekanan 3,45 atm. Unit pemurnian produk pada produksi ini
terletak pada Menara Distilasi 1 (MD-01) yang memisahkan sisa reaktan
asetaldehid, Menara Distilasi 2 (MD-02) yang memisahkan sisa aldol dan air,
kemudian Decanter yang meningkatkan kemurnian produk krotonaldehid menjadi
95% terhadap air. Untuk mencapai kapasitas produksi 10.000 ton/tahun dibutuhkan
bahan baku asetaldehid 31.245,47 ton/tahun, NaOH 7.773,09 ton/tahun dan asam
asetat 84,96 ton/tahun. Kebutuhan energi untuk menjalankan pabrik ini meliputi
kebutuhan listrik sebanyak 202,18 kW, kebutuhan air pendingin sebanyak
339.152,49 ton/tahun, dan kebutuhan udara instrumen sebanyak 1700 kg/Jam. Hasil
analisis menunjukan bahwa pabrik krotonaldehid ini memiliki tingkat resiko rendah
(low risk) dengan pajak sebesar 20%, Return on Investment (ROI) minimal sebesar
11%, Pay Out Time (POT) maksimal sebesar 5 tahun, dan Break Even Point (BEP)
sebesar 40-60%. Hasil evaluasi ekonomi pabrik krotonaldehid ini menunjukkan
modal tetap sebesar Rp 459,297,691,094.90 modal kerja sebesar Rp
440,483,621,350.56, dan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp
107,867,157,718.38 sebelum pajak sebesar 23,49%, POT sebelum pajak sebesar
2,99 tahun, BEP sebesar 56,05%, Shut Down Point (SDP) sebesar 31,73%, dan
Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) sebesar 22,58%. Berdasarkan hasil
evaluasi ekonomi ini, dapat disimpulkan bahwa pabrik krotonaldehid secara
ekonomi layak untuk didirikan. | en_US |