Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Ifa Puspasari, S.T., M.Eng.,
dc.contributor.advisorLilis Kistriyani, S.T., M.Eng.
dc.contributor.authorMELZA VIRDHYANI PRAMESTI
dc.contributor.authorSEPTIANI PUTRI, 18521219
dc.date.accessioned2022-11-21T02:36:07Z
dc.date.available2022-11-21T02:36:07Z
dc.date.issued2022-07-15
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40541
dc.description.abstractKrotonaldehid merupakan liquid yang memiliki warna bening kekuningan dan mempunyai bau yang kuat dengan rumus molekul C4H6O. Krotonaldehid digunakan pada industri kimia terutama di bidang FMCG (Fast Moving Consumer Good) untuk pembuatan asam sorbat sebagai pengawet makanan. Peluang berkembangnya industri krotonaldehid di Indonesia cukup besar, mengingat kebutuhannya yang terus meningkat dan sampai saat ini belum ada pabrik krotonaldehid yang tercatat telah berdiri di Indonesia. Pabrik krotonaldehid ini direncanakan akan dibangun di Kota Cilegon, Banten dengan kapasitas produksi 10.000 ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari. Reaksi dijalankan pada Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan 2 tahapan yaitu pembentukan aldol dengan dibantu katalis NaOH dengan kondisi operasi isothermal (35 C) dan tekanan 3,45 atm kemudian pembentukan krotonaldehid dengan kondisi operasi isothermal (80 o C) dan tekanan 3,45 atm. Unit pemurnian produk pada produksi ini terletak pada Menara Distilasi 1 (MD-01) yang memisahkan sisa reaktan asetaldehid, Menara Distilasi 2 (MD-02) yang memisahkan sisa aldol dan air, kemudian Decanter yang meningkatkan kemurnian produk krotonaldehid menjadi 95% terhadap air. Untuk mencapai kapasitas produksi 10.000 ton/tahun dibutuhkan bahan baku asetaldehid 31.245,47 ton/tahun, NaOH 7.773,09 ton/tahun dan asam asetat 84,96 ton/tahun. Kebutuhan energi untuk menjalankan pabrik ini meliputi kebutuhan listrik sebanyak 202,18 kW, kebutuhan air pendingin sebanyak 339.152,49 ton/tahun, dan kebutuhan udara instrumen sebanyak 1700 kg/Jam. Hasil analisis menunjukan bahwa pabrik krotonaldehid ini memiliki tingkat resiko rendah (low risk) dengan pajak sebesar 20%, Return on Investment (ROI) minimal sebesar 11%, Pay Out Time (POT) maksimal sebesar 5 tahun, dan Break Even Point (BEP) sebesar 40-60%. Hasil evaluasi ekonomi pabrik krotonaldehid ini menunjukkan modal tetap sebesar Rp 459,297,691,094.90 modal kerja sebesar Rp 440,483,621,350.56, dan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 107,867,157,718.38 sebelum pajak sebesar 23,49%, POT sebelum pajak sebesar 2,99 tahun, BEP sebesar 56,05%, Shut Down Point (SDP) sebesar 31,73%, dan Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) sebesar 22,58%. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi ini, dapat disimpulkan bahwa pabrik krotonaldehid secara ekonomi layak untuk didirikan.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.subjectAldolen_US
dc.subjectAsetaldehiden_US
dc.subjectKrotonaldehiden_US
dc.subjectReaktor Alir Tangki Berpengaduken_US
dc.titlePra Rancangan Pabrik Krotonaldehid Dari Asetaldehid Dengan Kapasitas 10.000 Ton / Tahunen_US
dc.Identifier.NIM18521142


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record