Hubungan Status Imunisasi Dan Status Gizi Terhadap Angka Kejadian Pneumonia Balita Di Puskesmas Piyungan Bantul
Abstract
Pneumonia balita bertanggung jawab terhadap salah satu
penyebab kematian tertinggi pada balita. World Health Association tahun 2016
menyebutkan bahwa dua anak mengalami kematian dalam tiap menitnya. Data
Profil Kesehatan Indonesia menyatakan selama tahun 2019 terdapat 468.172
kasus pneumonia balita di Indonesia. Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
melaporkan pada tahun 2019 terdapat 941 kasus pneumonia dengan jumlah kasus
tertinggi berada di wilayah Piyungan sebesar 139 kasus.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan status imunisasi dan status gizi
terhadap angka kejadian pneumonia balita di Puskesmas Piyungan Bantul.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
dengan desain case control menggunakan data sekuder berupa rekam medis.
Teknik total sampling mendapatkan sampel sebanyak 72 sampel yang memenuhi
kriteria inklusi dan eklusi. Variabel penelitian yaitu variabel bebas antara lain status
imunisasi dan status gizi sedangkan variabel terikat adalah angka kejadian
pneumonia. Analisis univariat yaitu tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat
menggunakan uji Chi-square.
Hasil: Diketahui bahwa karakteristik balita terbanyak menderita pneumonia pada
usia 13-24 bulan yaitu 21 balita (58,3%) dan jenis kelamin terbanyak adalah laki laki sebanyak 25 balita (69,4%). Hasil uji statistik Chi square. Status imunisasi
terhadap pneumonia (p-Value = 0,027) OR<1 (0,153) 1/OR (1/0,153 = 4,9) (95%
CI=0,031 – 0,759). Status gizi terhadap pneumonia (p-Value = 0,631), OR<1
(0,707) 1/OR (1/0,204 = 1,4) (95% CI = 0,274 – 1,819).
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara status imunisasi terhadap
angka kejadian pneumonia, sedangkan status gizi bukan merupakan faktor risiko
terjadinya pneumonia balita di Puskesmas Piyungan Bantul pada tahun 2020.
Collections
- Medical Education [2279]