Show simple item record

dc.contributor.authorFaza, Muhammad Muzaffar
dc.date.accessioned2022-11-09T04:30:24Z
dc.date.available2022-11-09T04:30:24Z
dc.date.issued2022-01-07
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/40319
dc.description.abstractLatar Belakang: COVID-19 merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 dan dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) pada 11 Maret 2020. Diagnosis yang tepat dan cepat merupakan kunci dalam pengendalian COVID-19. Namun, diagnosis standar COVID-19, pemeriksaan NAAT, memiliki kekurangan, yaitu perlu waktu dan kapasitas yang terbatas. COVID-19 umumnya ditegakkan dengan diagnosis presumtif lainnya, seperti pemeriksaan hematologi. Rasio neutrofil-limfosit (NLR) merupakan salah satu biomarker inflamasi yang dapat digunakan sebagai diagnosis alternatif, prediktor prognosis pasien, dan stratifikasi gejala pasien COVID-19. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan NLR pada pasien positif-negatif COVID-19 serta mengetahui perbedaan NLR pada pasien COVID-19 sesuai dengan tingkat keparahan gejalanya. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik potong lintang menggunakan data sekunder yang diperoleh di RSUD Muntilan. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling dengan total sampel 282 orang. Variabel bebas penelitian ini adalah status konfirmasi PCR pasien COVID-19 dan tingkat keparahan gejala. Variabel terikat penelitian adalah NLR. Perbedaan NLR pada status konfirmasi dianalisis dengan uji Independent Sample T-test. Perbedaan NLR pada tingkat keparahan gejala dianalisi dengan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan uji post-hoc dengan uji Mann-Whitney U Test Hasil: NLR pada kelompok pasien positif COVID-19 (median: 4,63; min ± maks: 0,55 ± 55,44) tidak berbeda signifikan dengan NLR kelompok pasien negatif COVID-194,0 (median 4,0; min ± maks 0,68 ± 38,83) dengan p-value 0,136 (CI 95% -0,052 ± 0,381). Uji Kruskal Wallis kelompok tingkat keparahan menunjukkan p-value 0,00. Uji post-hoc menunjukkan p-value 0,011 pada kelompok ringansedang; p-value 0,00 kelompok ringan-berat; dan p-value 0,00 kelompok ringankritis; p-value 0,00 sedang-berat; p-value 0,00 sedang-kritis; dan p-value 0,235 berat-kritis Kesimpulan: Nilai NLR tidak berbeda signifikan antara pasien positif dan negatif. Nilai NLR berbeda signifikan pada setiap kelompok keparahan: ringan, sedang, berat, dan kritis.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectCOVID-19en_US
dc.subjectNLRen_US
dc.titlePerbedaan Rasio Neutrofil-Limfosit (NLR) pada Pasien Terkonfirmasi Positif dan Negatif COVID-19 di RSUD Muntilan Kabupaten Magelangen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record