dc.description.abstract | Latar Belakang: Penyakit diabetes melitus (DM) memiliki angka mortalitas tinggi,
mencapai 4,2 juta orang di usia 20-79 tahun pada tahun 2019. Tingginya angka
tersebut sebagian besar diakibatkan komplikasi penyakit kardiovaskular, yakni
adanya pembentukan plak pada arteri (aterosklerosis). Kadar LDL yang tinggi
pada orang DM dengan kontrol glikemik yang buruk merupakan salah satu faktor
yang meningkatkan risiko aterosklerosis. Maka dari itu, dibutuhkan suatu terapi
herbal yang memiliki manfaat sebagai antidiabetogenik dan antihiperlipidemia,
salah satunya menggunakan biji jintan hitam (Nigella sativa). Akan tetapi,
berbagai tanaman obat termasuk biji jintan hitam memiliki tingkat kelarutan dan
bioavailabilitas yang rendah terutama dalam sediaan oral. Oleh karena itu,
penggunaan Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) sebagai
teknologi distribusi obat dipercaya dapat mengatasi masalah tersebut.
Tujuan: Mengetahui pengaruh ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) dalam
SNEDDS dibandingkan dengan ekstrak jintan hitam tanpa SNEDDS terhadap
kadar LDL tikus Rattus norvegicus pasca induksi diabetes melitus dengan aloksan.
Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan posttest
controlled group design. Sampel penelitian sebanyak 35 ekor Rattus norvegicus
umur 8 minggu yang dibagi menjadi 7 kelompok, di antaranya: kelompok KF:
fisiologis (tanpa induksi aloksan) dan tanpa perlakuan; kelompok KP: patologis
(dengan induksi aloksan) dan diterapi glibenklamid; kelompok K-: patologis dan
diberikan plasebo; kelompok P1: patologi dan perlakuan ekstrak jintan hitam 200
mg/kgbb; kelompok P2: patologi dan perlakuan ekstrak jintan hitam 400 mg/kgbb;
kelompok P3: patologi dan perlakuan SNEDDS jintan hitam 200 mg/kgbb;
kelompok P4: patologi dan perlakuan SNEDDS jintan hitam 400 mg/kgbb.
Setelah perlakuan selama 30 hari, dilakukan pengambilan dan analisis seluruh
sampel darah tikus.
Hasil: Rerata kadar LDL masing-masing kelompok: KF sebesar 27,18 ± 2,65; KP
sebesar 25,16 ± 6,00; K- sebesar 24,46 ± 5,37; P1 sebesar 21,9 ± 6,67; P2
sebesar 20,64 ± 4,65; sebesar P3 21,54 ± 9,41; dan P4 sebesar 27,80 ± 7,37.
Hasil uji statistik One Way Anova pada seluruh kelompok perlakuan
menunjukkan nilai p = 0,374 (p > 0,05).
Simpulan: Pemberian ekstrak jintan hitam dalam sediaan SNEDDS dan tanpa
SNEDDS tidak secara signifikan berpengaruh terhadap kadar LDL tikus Rattus
norvegicus pasca induksi DM dengan aloksan selama satu bulan. | en_US |