dc.description.abstract | Butil oleat merupakan salah satu senyawa ester yang paling banyak digunakan
sebagai plasticizer. Plasticizer adalah bahan yang berguna untuk menaikkan
kemampuan kerja dan fleksibilitas. Salah satu penggunaan plasticizer yaitu
digunakan di industri karet sintetis. Selain itu, butil oleat juga dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan pelumas, pelarut, dan kosmetik. Saat ini masih
belum ada pabrik di Indonesia yang memproduksi butil oleat sebagai produk utama
sehingga Indonesia masih bergantung pada impor. Pabrik butil oleat ini
direncanakan akan dibangun di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dengan kapasitas
10.000 ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari dengan total 172 karyawan serta
dibangun di atas lahan seluas 21.661 m
. Proses pembuatan butil oleat dilakukan
dengan proses esterifikasi menggunakan bahan baku asam oleat dan butanol di
dalam reaktor alir tangki berpengaduk (CSTR) dengan katalis asam sulfat yang
beroperasi pada suhu 100°C dan tekanan 1 atm, dengan kemurnian produk butil
oleat yang dihasilkan adalah 99,33%. Untuk mencapai kapasitas 10.000 ton/tahun
dibutuhkan bahan baku asam oleat sebesar 11.458,66 ton/tahun dan butanol sebesar
2.466,24 ton/tahun. Utilitas yang dibutuhkan yaitu air sebesar 337.724,28 ton/tahun
yang diperoleh dari Sungai Bengawan Solo, kebutuhan listrik sebesar 296,81 kW
yang diperoleh dari PLN serta generator sebagai cadangan. Hasil evaluasi ekonomi
menunjukkan modal tetap Rp449.025.851.274, modal kerja Rp82.777.468.274.
Dengan keuntungan sebelum pajak Rp99.345.211.084/tahun, dan keuntungan
setelah pajak Rp69.541.647.759/tahun. Berdasarkan hasil studi analisa kelayakan
diperoleh Break Even Point (BEP) 51,34%, Shut Down Point (SDP) 24,94%, dan
Discounted Cash Flow Rate (DCFR) 24,02%. Sementara itu, Return on Investment
(ROI) sebelum pajak 22,12% sedangkan ROI setelah pajak 15,48%, Pay Out Time
(POT) sebelum pajak 3,2 tahun, POT setelah pajak 4 tahun. Dari tinjauan ekonomi
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pabrik butil oleat dari asam oleat dan
butanol dengan kapasitas 10.000 ton/tahun layak untuk didirikan. | en_US |