Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Hendra Setiawan, S.T., M.T.
dc.contributor.advisorDwi Ana Ratna Wati S.T., M.Eng.
dc.contributor.authorABDUL RAZIQ CHIBLY SONO
dc.contributor.authorDIMAS AHMAD NUR FAUZI
dc.date.accessioned2022-10-31T01:47:32Z
dc.date.available2022-10-31T01:47:32Z
dc.date.issued2020-06-20
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40066
dc.description.abstractProses pengukuran panjang kendaraan merupakan aspek yang sangat penting di pelabuhan penyeberangan. Hal ini dikarenakan ukuran kendaraan menjadi hal yang menentukan besaran tarif jasa penyeberangan. Selain itu, ukuran kendaraan juga menjadi pertimbangan pada saat penentuan kapasitas muatan kapal penyeberangan. Kendaraan yang overdimension dan overload (ODOL) dapat mengakibatkan berbagai masalah pada kapal penyeberangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Jamaluddin selaku General Manager PT ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Indonesia Ferry Pelabuhan Bajoe Sulawesi Selatan, proses pengukuran panjang di pelabuhan – pelabuhan milik PT tersebut mayoritas masih menggunakan pengukuran secara manual dengan menggunakan patok – patok yang diletakkan di tempat pengukuran. Hasil pengukuran dengan cara ini tentunya kurang akurat karena patok - patok pengukuran tersebut diletakkan tiap satu meter saja. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan perancangan sistem pengukuran panjang kendaraan dengan sensor LiDAR (Light Detection and Ranging) sebagai sensor pengukuran utamanya. Dalam proses perancangan sistem ini terdapat beberapa perbedaan antara rancangan awal dengan realisasinya. Hal ini karena terdapat komponen yang kurang cocok untuk digunakan pada kondisi luar ruangan sehingga memerlukan solusi alternatif. Kendati demikian, realisasi sistem tidak banyak berubah dari rancangan awalnya. Sehingga sistem yang dibangun tetap dapat digunakan untuk mengukur panjang kendaraan sesuai dengan spesifikasi yang tim kami inginkan. Dalam penggunaan sistem pengukuran panjang ini, kami memperkirakan dampak pada beberapa aspek. Dampak pada bidang sosial, yakni alat kami hanya memerlukan 1 orang operator, sehingga pihak pelabuhan penyeberangan dapat melakukan pengurangan jumlah pekerja yang bertugas di loket pengukuran. Dampak pada bidang ekonomi, yakni pada penetapan golongan dan tarif, semakin baik proses penggolongan kendaraan maka semakin kecil kemungkinan kesalahan pada pentarifan. Dampak pada bidang teknis, yakni pihak pelabuhan penyeberangan perlu menyediakan jalur berkelok khusus untuk keperluan proses pengukuran panjang kendaraan dengan menggunakan sistem yang kami bangun.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.titleSistem Pengukuran Panjang Kendaraan Sebelum Masuk Kapalen_US
dc.Identifier.NIM18524051
dc.Identifier.NIM18524006


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record