Pola Sensitivitas Antibiotik Pada Pasien Hospital-Acquired Pneumonia (Hap) Dan Ventilator-Associated Pneumonia (Vap) di ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Abstract
Hampir separuh kasus HAP adalah VAP dengan angka kejadian di ICU yang cukup tinggi. Antibiotik empiris berdasarkan antibiogram lokal diperlukan guna mempersempit target patogen spesifik penyebab HAP/VAP dan menghindari over-treatment
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri, sensitivitas, dan resistensi antibiotik pada pasien HAP/VAP di ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi deskriptif retrospektif menggunakan data rekam medis pasien HAP/VAP di ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari 2020 - Desember 2021. Sebanyak 14 pasien dari total 62 pasien pneumonia di ICU memenuhi kriteria inklusi penelitian ini. Data dianalisis menggunakan analisis univariat.
Hasil: Terdapat delapan spesies bakteri. Dari total 19 bakteri, 17 di antaranya bakteri gram negatif (89%) dan 2 bakteri gram positif (11%). Bakteri yang paling banyak ditemukan adalah Acinetobacter baumanii (37%), Klebsiella pneumoniae (26%), dan Pseudomonas aeruginosa (11%). Sensitivitas tertinggi bakteri gram negatif ditemukan pada kloramfenikol dan tetrasiklin (100%), diikuti amikasin (69%). Seluruh bakteri gram negatif resisten terhadap ampisilin, oksasilin, piperasilin, sefazolin, dan sefotaksim.
Kesimpulan: Acinetobacter baumanii adalah penyebab VAP yang paling dominan dengan resistensi terhadap amikasin yang paling tinggi dibanding dengan spesies lainnya.
Collections
- Medical Education [2286]