Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Taufiq Immawan, S.T., M.M.
dc.contributor.authorRAEZAN FADILLA NOOR
dc.date.accessioned2022-10-18T04:06:51Z
dc.date.available2022-10-18T04:06:51Z
dc.date.issued2022-07-25
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/39901
dc.description.abstractStudi kasus pada penelitian ini adalah UKM Lullabic Yogyakarta. UKM Lullabic Yogyakarta merupakan usaha produksi pakaian dengan fokus bidang konveksi dan garment (pakaian jadi) di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi penanganan risiko yang dilakukan untuk mengurangi risiko operasional UKM Lullabic Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode House of Risk. Adapun hasil observasi, wawancara dan diskusi dengan expert di UKM Konveksi Lullabic Yogyakarta didapatkan 29 kejadian risiko (risk event) dan 31 sumber risiko (risk agent). Setelahnya diperoleh hasil House of Risk (HOR) fase 1 ada 14 prioritas sumber risiko yang akan dilakukan penanganan dengan ranking prioritas dari yang paling tinggi sampai paling rendah secara berurutan. Adapun hasil House of Risk (HOR) fase 2 diperoleh hasil strategi penanganan secara berurutan dari ranking prioritas strategi penanganan yang paling pertama sampai terakhir secara berurutan yaitu melakukan quality control secara ketat, efektif dan efisien, selalu mengawasi setiap pekerjaan agar tidak terjadi kesalahan, menambah pengawas pekerjaan (quality controller) (PA5); melakukan sistem reward dan punishment, mengevaluasi secara ruitn, membuat budaya serta lingkungan kerja yang nyaman dan aman (PA4); bahan baku jangan sampai terlambat dan/atau kehabisan stock, menjaga stock benang jahit agar jangan sampai kehabisan, menjaga stock pola potongan agar selalu ada sesuai pesanan (PA1); memberikan pelayanan yang baik dan tepat, memberikan garansi terhadap produk dengan syarat dan ketentua (PA6); menambah pekerja sesuai kebutuhan (PA9); menjaga komunikasi dengan supplier, mengkomuikasikan secara baik dengan supplier (PA3); menambah alternatif supplier bahan baku, memberikan opsi alternatif bahan baku (PA2); merawat gudang penyimpanan (PA11); memberikan pelatihan, merekrut tenaga ahli (expert) (PA7); memperbaharui (upgrade) peralatan sesuai kebutuhan, menambah alternatif mesin jahit yang bisa manual dan listrik (PA8); membuat SOP perjanjian terkait kontrak dengan supplier, jika terjadi kesalahan dari supplier maka harus dilakukan tindakan (PA10).en_US
dc.language.iso15522018
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectHouse of Risk (HOR)en_US
dc.subjectRisikoen_US
dc.subjectRisk Agenten_US
dc.subjectRisk Eventen_US
dc.subjectOperasionalen_US
dc.subjectStrategi Penangananen_US
dc.titleAnalisis Risiko Pada Operasional Ukm Konveksi Lullabic Yogyakarta Menggunakan Metode House Of Risk (Hor)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record