Show simple item record

dc.contributor.authorHayati, Revi
dc.date.accessioned2022-10-07T01:52:20Z
dc.date.available2022-10-07T01:52:20Z
dc.date.issued2022-02-22
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/39847
dc.description.abstractPemberdayaan usaha mikro merupakan suatu upaya ataupun proses untuk meningkatkan potensi yang dimiliki para pelaku usaha mikro serta untuk memecahkan suatu permasalahan ekonomi hingga akhirnya menjadi individu yang mandiri dan sejahtera. Beberapa lembaga filantropi yang terdapat di Kota Padang diantaranya Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Aksi Cepat Tanggap (ACT), BAZNAS, Dompet Dhuafa Singgalang (DDS), Rumah Zakat, LAZIS Muhammadiyah (LAZISMU), dan lain sebagainya. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan terdapat tiga lembaga filantropi yang memiliki andil besar dalam pemberdayaan usaha mikro diantaranya IZI, DDS, dan LAZISMU di Kota Padang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan, mendeskripsikan dan menganalisis peran lembaga filantropi dalam pemberdayaan Usaha Mikro di Kota Padang melalui pendekatan Center of Islamic Businees and Economic Studies (CIBEST). CIBEST merupakan suatu metode yang mengukur kemiskinan dari perpsketif Islam dengan menyelaraskan aspek material dan spiritual. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian para penerima manfaat (PM) dari lembaga IZI, DDS dan LAZISMU Kota Padang dengan jumlah sampel 58 orang. Adapun teknik pengambilan sampel dengan cara probability sampling, sedangkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode angket. Analisis data dalam penelitian ini dengan mendeskripsikan hasil kuesioner kemudian ditelaah dalam bentuk kuadran CIBEST sebagai alat ukur keberhasilan pemberdayaan usaha mikro bagi para penerima manfaat lembaga filantropi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum lembaga filantropi mampu merubah PM (periode 2019-2021) dari miskin material menjadi sejahtera sebesar 22%. Namun, hasil ini masih dikategorikan dalam kategori rendah. Tingkat keberhasilan lembaga DDS yaitu 78% (tinggi) dengan 7 orang berhasil naik menjadi sejahtera. Kemudian lembaga IZI dengan tingkat keberhasilan 13% (sangat rendah) dengan 4 orang berhasil naik menjadi sejahtera. Selanjutnya adalah LAZISMU dengan tingkat keberhasilan 12% (sangat rendah) dan hanya 2 orang yang berhasil naik menjadi sejahtera.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectLembaga Filantropien_US
dc.subjectPemberdayaanen_US
dc.subjectUsaha Mikroen_US
dc.titlePeran Lembaga Filantropi Dalam Pemberdayaan Penerima Manfaat Usaha Mikro di Kota Padang Melalui Pendekatan Cibesten_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record