Analisis Stabilitas dan Penurunan Timbunan Ringan Mortar Busa Dibandingkan dengan Menggunakan Timbunan Pilihan pada Oprit Jembatan (Studi Kasus : Flyover Klonengan, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah)
Abstract
Kemacetan yang sering terjadi pada perlintasan kereta api di sepanjang jalan raya Tegal -
Purwokerto dapat dikurangi dengan cara salah satunya, yaitu dengan Flyover. Kondisi tanah dengan
daya dukung yang kurang akan menimbulkan beberapa permasalahan pada kestabilan konstruksi
Flyover, permasalahan yang kerap terjadi yaitu penurunan akibat beban sendiri dan beban lalu lintas.
Salah satu solusinya untuk mengatasinya yaitu pengurangan beban dengan menggunakan timbunan
ringan yang dikembangkan sebagai inovasi teknologi karena memiliki sifat self compacted menjadi
material pengganti berkualitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat perbandingan nilai
penurunan dan faktor aman (SF) pada tanah dasar akibat beban timbunan dan beban lalu lintas
menggunakan timbunan ringan dan timbunan pilihan.
Analisis stabilitas dan penurunan timbunan dilakukan dengan membadingkan timbunan ringan
mortar busa dan timbunan pilihan (tanah merah laterit) menggunkan metode elemen hingga. Untuk
pemodelan pada timbunan pilihan menggunakan dua pemodelan diantaranya kemiringan lereng 1:2 dan
menggunakan dinding penahan tanah. Dan untuk pemodelan secara keseluruhan yaitu timbunan ringan
mortar busa yang ditinjau secara langsung akhir konstruksi, timbunan ringan mortar busa yang ditinjau
secara bertahap, timbunan pilihan kemiringan lereng 1:2 yang ditinjau secara langsung akhir konstruksi,
timbunan pilihan kemiringan lereng 1:2 yang ditinjau secara bertahap, dan timbunan pilihan ditinjau
menggunakan dinding penahan tanah.
Timbunan ringan yang ditinjau langsung akhir konstruksi mendapat nilai penurunan sebesar
4,322 cm dan nilai angka aman 2,533, sedangkan saat ditinjau bertahap nilai penurunan 3,077 cm dan
faktor aman 2,501. Timbunan pilihan dengan kemiringan lereng 1:2 yang ditinjau secara langsung akhir
konstruksi memiliki nilai penurunan 14,148 cm dan faktor aman 1,431, sedangkan yang ditinjau bertahap
nilai penurunan 12,483 dan faktor aman 1,467. Pada timbunan pilihan dengan dinding penahan tanah
(DPT) mengalami penurunan 20,479 cm dan faktor aman 1,245. Hasil analisis penggunaan timbunan
ringan mortar busa menghasilkan penurunan yang lebih kecil dan nilai faktor aman yang lebih besar
daripada timbunan pilihan (tanah merah laterit).
Collections
- Civil Engineering [4205]