Hubungan antara Penggunaan Masker terhadap Kejadian Akne Vulgaris pada Petugas Kesehatan di RS UII
Abstract
Latar Belakang: Pandemi COVID-19 menyebabkan petugas kesehatan harus
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dalam menjalankan tugasnya. Salah satu
APD yang dapat mencegah penyebaran COVID-19 adalah masker. Penggunaan
masker dalam jangka waktu lama diketahui dapat menimbulkan akne vulgaris atau
sering disebut sebagai mask acne. Faktor yang mungkin mempengaruhi kejadian
akne vulgaris adalah lama penggunaan masker, jenis masker, dan frekuensi
penggantian masker.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara penggunaan masker terhadap
kejadian akne vulgaris pada petugas kesehatan di RS UII
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain
cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2021 di RS
UII. Subyek ditentukan dengan teknik total sampling. Sebanyak 66 responden
memenuhi kriteria inklusi dan menyetujui lembar informed consent. Data
didapatkan melalui kuesioner yang disebar secara online dan offline. Data
selanjutnya dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji ChiSquare.
Hasil:
Mayoritas
responden
menggunakan
masker
selama
>8
jam
(84,8%).
Jenis
masker
yang
paling
banyak
digunakan
adalah
masker
bedah
(63,6%).
Frekuensi
penggantian
masker dilakukan >4 jam/hari (75,8%). Kejadian akne vulgaris
dilaporkan pada 15 petugas kesehatan (22,7%). Setelah dilakukan analisis, tidak
terdapat hubungan antara lama penggunaan masker, jenis masker, dan frekuensi
penggantian masker dengan kejadian akne vulgaris pada petugas kesehatan RS
UII. P value 1,000; 0,067; dan 0,493 (p>0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan penggunaan masker terhadap kejadian
akne vulgaris pada petugas kesehatan di RS UII
Collections
- Medical Education [2284]