dc.description.abstract | Latar Belakang: Setiap tahun sekitar 8 juta jiwa diseluruh dunia meninggal akibat
tembakau dengan rincian 7 juta jiwa adalah perokok aktif dan 1,2 juta jiwa adalah
perokok pasif. Indonesia sendiri menempati urutan ketiga paling banyak perokok
di seluruh dunia setelah Cina dan India. Berdasarkan Riskesdas 2018 didapatkan
bahwa terjadi kenaikan jumlah perokok remaja dari 7,2% pada tahun 2013 menjadi
9,1% pada tahun 2018. Perilaku merokok ini tentu tidak bisa dianggap sepele
karena akan menimbulkan masalah kesehatan dikemudian hari, namun dalam hal
ini Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Komplek IV Yogyakarta belum memiliki
aturan yang tegas dalam mengatur perilaku merokok santri. Aturan yang ada
hanya bersifat normatif dan masih ditemukan santri bebas merokok di area asrama
meskipun kiai sudah menganjurkan untuk tidak merokok. Anjuran kiai untuk tidak
merokok tentu akan menimbulkan berbagai persepsi dari para santri. Berdasarkan
latar belakang diatas, perlu dilakukan analisis mengenai persepsi santri perokok
terhadap anjuran kiai untuk tidak merokok di Pondok Pesantren Sunan
Pandanaran Komplek IV Yogyakarta.
Tujuan Penelitian: Mengetahui bagaimana persepsi santri perokok terhadap
anjuran kiai untuk tidak merokok di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
Komplek IV Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan
cara pendekatan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penelitian
dilakukan di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Komplek IV Yogyakarta.
Narasumber berjumlah delapan orang yang diambil dengan teknik purposive
sampling.
Hasil: Persepsi santri perokok terhadap anjuran kiai di Pondok Pesantren Sunan
Pandanaran Komplek IV Yogyakarta adalah menganggap baik, benar, dan sangat
mendukung anjuran tersebut dan santri juga telah mengetahui bahaya merokok.
Dampak anjuran kiai terhadap perilaku merokok santri adalah mayoritas santri
masih tetap merokok namun dengan mengurangi intensitas merokok, santri
berhenti total karena masih belum lama dalam memulai merokok, dan tidak
berdampak sama sekali pada santri yang sudah sangat ketergantungan dengan
rokok.
Kesimpulan: Persepsi baik terhadap anjuran kiai serta persepsi mengenai bahaya
merokok belum menghentikan perilaku merokok santri secara total kecuali pada
santri yang masih belum lama dalam memulai merokok. | en_US |