Evaluasi Unit Klorinasi Ipal Lama Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah
Abstract
Total coliform merupakan salah satu parameter yang telah ditetapkan pada baku mutu
air limbah domestik. Bakteri yang bersifat pathogen dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit apabila tersebar ke badan air dan terakumulasi kedalam tubuh. Tujuan dari penelitian
ini yaitu untuk mengetahui dosis klor optimum untuk ditambahkan pada unit klorinasi dengan
pengujian Breakpoint Chlorination (BPC). Desinfektan yang digunakan yaitu Kalsium
Hipoklorit (Kaporit). Dasar penggunaan kaporit karena bahan tersebut relatif murah dan mudah
didapat. Ketepatan pemberian dosis kaporit merupakan hal penting dalam unit klorinasi.
Karena apabila dosis kurang atau lebih dari dosis yang semestinya akan menyebabkan
terbentuknya senyawa THM (Trihalomethan) yang bersifat toksik dan karsinogenik. Oleh
karena itu, ketepatan penambahan kaporit sesuai dengan perhitungan BPC agar aman bagi
lingkungan. Hasil dari percobaan yang dilakukan pada 15 menit, 30 menit, dan 45 menit
menyatakan titik BPC ada di penambahan kaporit sebanyak 7,5 mL dengan dosis 10 gram/L.
Residu klor didapat pada percobaan tersebut secara berturut-turut yaitu 279,573 mg/L, 251,879
mg/L, dan 240,011 mg/L. Nilai k (konstanta laju reaksi) dengan menggunakan rumus hukum
Chick’s yaitu 0.154/menit dan nilai C (residual klorin) yang didapat dengan menggunakan
rumus hukum Chick’s-Watson yaitu sebesar 1 mg/L. Kesimpulan dari percobaan tersebut yaitu
waktu kontak memiliki peranan penting, semakin lama waktu kontak maka semakin sedikit
residu klor yang dihasilkan.
Collections
- Environmental Engineering [1435]