Perbedaan Perilaku Coping Antara Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Tahun Pertama Dan Terakhir

Abstract

Perilaku coping dibutuhkan tiap individu untuk menanggulangi kondisi stres yang dampaknya buruk dalam jangka panjang. Kebutuhan coping lebih menonjol pada mahasiswa kedokteran ditinjau dari tingkat stresnya yang lebih tinggi. Perbedaan tingkat pembelajaran mahasiswa di universitas juga akan berpengaruh terhadap pemicu kondisi stres dan coping yang diterapkan. Perilaku coping berdasarkan klasifikasi umumnya dibagi menjadi problem-focused dan emotion-focused coping. Berdasarkan keberhasilannya, perilaku coping dikelompokkan menjadi coping positif dan disfungsional. Coping yang positif akan memicu otonomi individu untuk melakukan regulasi diri yang baik, sedangkan coping disfungsional justru bersifat menghambat diri. Tujuan Penelitian: Mengetahui adanya perbedaan perilaku coping antara mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia tahun pertama dan terakhir. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dengan desain studi cross-sectional dan teknik convenience sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2021 dan dilaksanakan secara daring dengan membagikan instrumen penelitian kepada subjek melalui google form. Sebanyak 217 responden dari dua angkatan memenuhi kriteria inklusi penelitian. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara perilaku coping mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia tahun pertama dan terakhir ditinjau dari klasifikasi umumnya, yaitu problem-focused dan emotion-focused coping (p value = 0,003). Sedangkan, tidak ada perbedaan bermakna antara perilaku coping ditinjau dari keberhasilannya, yaitu coping positif dan disfungsional (p value = 0,204). Kesimpulan: Perilaku coping yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran UII tahun pertama berbeda dengan perilaku coping mahasiswa Fakultas Kedokteran UII tahun terakhir jika ditinjau secara umum. Tidak ditemukan perbedaan perilaku coping berdasarkan keberhasilannya.