Show simple item record

dc.contributor.authorMUHAMMAD RAFLI LUBIS
dc.date.accessioned2022-09-15T02:26:54Z
dc.date.available2022-09-15T02:26:54Z
dc.date.issued2022-06-29
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/39242
dc.description.abstractKonflik Suriah masih bergulir hingga sekarang untuk menurunkan kursi kekuasaan presiden Bashar Al-Assad yang dinilai sangat otoriter dan banyak merugikan masyarakat Suriah, sehingga berbagai perlawanan yang dilakukan pun menimbulkan banyak korba jiwa yang dinilai melanggar hak asasi manusia. Sehingga konflik ini pun tidak dapat diselesaikan secara domestik yang membuat aktor internasional PBB harus ikut serta dalam menciptakan perdamaian internasional sesuai dengan tujuan terbentuknya organisasi tersebut. Namun, upaya dalam menangani pelanggaran HAM yang dilakukan oleh PBB tidak selalu berjalan dengan mulus sehingga ada berbagai kendala dan hambatan penegakkan pun berjalan dengan lambat. Dalam penelitian ini pun konsep yang dilakukan dalam menanggapi upaya penegakan yang dilakukan oleh PBB di konflik Suriah adalah menggunakan peranan organisasi internasional dalam penegakan hak asasi manusia yang ditulis oleh Margaret P. Karns, Karen A. Mingst, dan Kendall W. Stiles dengan 3 indikator organisasi internasional dalam melindungi hak asasi manusia.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKonflik Suriahen_US
dc.subjectHak Asasi Manusiaen_US
dc.subjectPBBen_US
dc.subjectOrganisasi Internasionalen_US
dc.titlePeran Pbb Menangani Pelanggaran Ham Dalam Konfliksuriah Tahun 2013-2018en_US
dc.Identifier.NIM18323054


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record